Kopi nusantara kian digemari di kalangan pecinta kopi. Menjamurnya kafe-kafe di Indonesia tak berarti pengusaha kopi melupakan varian kopi asli Indonesia yang punya cita rasa khas, seperti kopi arabika dan kopi robusta.
Pixy.org
Kopi arabika memang menjadi salah satu jenis kopi Indonesia yang populer. Kemahsyurannya bahkan telah mendunia, penjualan varian kopi ini mendominasi pasar. Kopi arabika dikenal sebagai jenis kopi yang paling enak.
Cita rasa dan kopi arabika lebih kuat dibandingkan dengan kopi robusta, sehingga lebih digemari pecinta kopi. Kopi Arabika berasal dari Ethiopia, namun saat ini telah banyak ditanam di beberapa daerah di Indonesia dan menjadi komoditas yang menguntungkan.
Kopi ini disebut sebagai kopi dengan mutu dan cita rasa paling baik dibanding kopi jenis lain, ditandai dengan keberadaan biji picak dan daun hijau tua dan berombak-ombak. Biji kopi arabika ukurannya cukup besar, dengan bobot 18-22 gram setiap 100 biji.
Warna bijinya agak kecoklatan, dan biji yang terolah dengan baik akan mengandung warna agak kebiruan dan kehijauan. Biji bermutu baik ini akan menghasilkan cita rasa kuat dan sedikit asam, dengan kandungan kafein sebanyak 1-1,3%.
Saat diseduh, kopi arabika mengeluarkan rasa yang unik dan sangat menjanjikan sebagai produk bisnis. Tanaman kopi arabika di Indonesia cocok dikembangkan di daerah dengan ketinggian 800-1500 m di atas permukaan laut dengan suhu rata-rata 15-24ºC.
Pengolahan buah kopi arabika dilakukan dengan dua cara, yakni pengolahan basah (West Indische Bereiding) dan pengolahan kering (Ost Indische Bereiding). Pengolahan basah memakai air untuk pengupasan maupun pencucian buah kopi. Sedangkan, dalam pengolahan buah kering, buah kopi akan langsung dikeringkan setelah dipanen. Pengupasan daging buah, kulit tanduk, dan kulit ari akan dilakukan setelah buah kopi betul-betul kering.
Pixabay
Meski rasanya dinilai kurang kuat dibanding arabika, kopi robusta justru mendominasi 80% pasar kopi di Indonesia. Penikmat kopi tanah air pun dikenal suka mencampur kopi arabika dengan kopi robusta. Kopi robusta ditanam dari benih yang berasal dari Afrika Barat.
Kopi robusta mulai berada di Indonesia sejak tahun 1900-an. Kopi ini ternyata tahan penyakit karat daun, serta tidak memerlukan syarat tumbuh dan pemeliharaan yang sulit, dan memiliki tingkat produksi yang tinggi. Kopi robusta juga mampu beradaptasi lebih baik dibanding kopi arabika. Hal inilah yang menyebabkan pertumbuhan kopi ini jauh lebih berkembang dari jenis kopi Indonesia lainnya.
Tak seperti kopi arabika yang membutuhkan lahan penanaman dengan ketinggian tertentu, kopi robusta mampu bertahan dengan baik di daerah yang lebih rendah. Karakteristik fisik dari kopi ini adalah biji berbentuk agak bulat, memiliki lengkungan tebal dan garis tengah dari atas ke bawah yang hampir rata.
Cita rasa kopi robusta lebih ringan secara kualitas. Kopi ini tak sekuat arabika, namun justru memiliki rasa serupa coklat, lebih pahit, sedikit asam, serta bau yang khas dan cenderung manis. Tanaman kopi robusta biasanya sudah dapat diproduksi pada umur 2,5 tahun, dan umur ekonomisnya mencapai 15 tahun, meski hal ini sangat dipengaruhi tingkat pemeliharaannya.
Ingin menjajal dua kopi paling populer di Indonesia dan dunia ini? Anda bisa menyeduhnya sendiri dengan membeli Old Captain. Terdapat aneka ragam kopi nusantara dengan cita rasa khas dan unik masing-masing seperti Kopi Arabika Papua Wamena, Kopi Arabika Toraja Sapan, Kopi Robusta Lampung, Kopi Arabika Aceh Gayo, hingga Kopi Arabika Bali Kintamani.
Seluruh kopi Old Captain dihadirkan dalam dripbag tanpa ampas sehingga bisa dinikmati tanpa banyak proses. Kantongnya yang kecil sangat pas untuk dibawa ke mana saja, sehingga Anda bahkan bisa menyeduh kopi favorit Anda di luar atau dalam perjalanan bisnis.
Website Old Captain
Setiap biji kopi arabika dan robusta di Old Captain disangrai dengan level medium to dark dan digiling dengan tingkat kasar yang mampu menghasilkan cita rasa istimewa dalam 1 set drip kopi.
Beli kopi arabika dan robusta ala Old Captain sekarang di sini!
Sumber
https://books.google.co.id/books?id=ah8qHSXT4LkC&pg=PP6&dq=kopi+arabika&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiIsvq9kp_tAhUhmeYKHZPWCqsQ6AEwCXoECAYQAg#v=onepage&q=arabika&f=false
https://books.google.co.id/books?id=gtkd45lkfm8C&pg=PP162&dq=kopi+arabika&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjrmv_Qk5_tAhWKcn0KHfvmAmc4FBDoATADegQIAhAC#v=onepage&q=arabika&f=false
https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1111205020-3-BAB%20II%20Tinjauan%20Pustaka%20Skripsi%20Ida%20Bagus%20Gede%20Ardyana%20Pemaron%20S.pdf
http://eprints.undip.ac.id/56345/3/3._BAB_II.pdf