TECHMinar Kreen Indonesia bertajuk Business Owner to Benefit from Virtual Event membuka insight baru seputar dunia event virtual yang dapat menjadi potensi strategi marketing anyar dalam membangun branding.
Frederick Jebada, Business Development Head CNN Indonesia melihat bagaimana padatnya industri media saat ini membuat banyak perusahaan baru mencari strategi revenue stream anyar. CNN yang sebelumnya banyak mengadakan event offline seperti media coverage, kini perlahan beradaptasi ke event virtual sebagai model bisnis baru.
Sebelumnya, CNN mencari riset kecil-kecilan pada pangsa pasar global, bagaimana event berjalan di tengah pandemi. Akhirnya, ditemukanlah sebuah pola yang membuat mereka lebih kompetitif di market. Tantangan yang dihadapi adalah potensi kebocoran data dari aplikasi teleconference seperti Zoom yang diantisipasi dengan memasukkan output event virtual ke sistem broadcast yang dimiliki CNN.
Menurut Frederick, pandemi ini justru mempercepat proses shifting ke arah digital yang sebelumnya diprediksi membutuhkan waktu hingga 10 tahun. Tips dari Frederick dalam mengembangkan virtual events pada bisnis adalah kemampuan berinovasi dari segi treatment, experience, dan pemanfaatan fitur-fitur yang ada pada aplikasi yang digunakan. Ia membayangkan setelah pandemi, virtual event tak akan benar-benar hilang, melainkan bersinergi dengan event offline membentuk hybrid event.
Ganjar Kersana, Founder Suitebio, melihat bagaimana bisnis digital bisa dimanfaatkan di masa-masa corona. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah identifikasi bisnis, aset digital, dan menentukan apakah event yang ingin kita adakan cocok dengan karakteristik event virtual. Selanjutnya, Anda perlu melakukan develop terhadap event virtual tersebut sambil membangun engagement dengan audiens lewat media sosial.
Ternyata, bisnis kecil justru banyak diuntungkan dengan adanya tren event online ini. Hal ini disampaikan Gilang September, Founder Purnama Gemilang Group yang juga memanfaatkan strategi marketing ini untuk bisnisnya. Ia bekerja sama dengan pakar untuk membuat online course serta membuat virtual tour untuk meningkatkan kepercayaan audiens, konsumen, maupun pelanggan atau klien terhadap bisnis yang ia jalankan.
Gilang menambahkan pentingnya menjajal virtual event untuk memperkuat branding bisnis karena strategi marketing ini sangat cocok untuk memperkenalkan produk atau bisnis baru. Apalagi, virtual event mampu menghilangkan resiko pembatalan karena jarak yang jauh atau pandemi, menurunkan biaya sewa, menjangkau audiens yang lebih besar, menyesuaikan pengalaman peserta dengan tujuan bisnis, serta dapat mengumpulkan data peserta yang memiliki prospek yang tinggi sesuai minat dan interaksi.
Dalam beradaptasi dari event offline ke online, perlu diperhatikan KPI atau objectives dari pengadaan suatu acara. Selain itu, perlu juga memperhatikan mindset dari stakeholder dan klien sehingga acara dapat berjalan sesuai keinginan.
Memulai virtual event sebagai strategi marketing dimulai dengan menciptakan experience yang baik dan konsisten bagi audiens. Sehingga, nantinya akan terbangun word-of-mouth dari peserta yang rajin hadir. Barulah Anda melangkah dengan narasumber yang lebih top sambil menanti prospek eyeball yang lebih banyak. Media sosial juga perlu dimanfaatkan secara maksimal untuk menyebarkan konten-konten yang menarik dan edukatif yang dapat meningkatkan minat audiens terhadap virtual event Anda.