Executive Chairman IBM, Ginny Rometty, mengatakan bahwa sarjana belum tentu menjadi prasyarat sebuah kesuksesan. Perusahan perlu mempertimbangkan peluang pekerjaan lulusan SMA dengan tak hanya melihat gelar yang dimiliki.
Seperti dikutip dari detikINET, menurutnya para employer dan perusahaan perlu mempertimbangkan kualifikasi lain karena nyatanya banyak pekerja sebetulnya punya skill yang baik meski tak punya gelar sarjana atau hanya lulusan SMA.
Carson Masterson/Unsplash
Sarjana memang menjadi syarat utama rata-rata perusahaan dalam melakukan perekrutan. Bisa jadi, gelar sarjana menunjukkan indikasi atau potensi seseorang untuk melakukan banyak hal hebat. Namun, perlu digarisbawahi bahwa ada beberapa perusahaan teknologi terkemuka yang tak mementingkan status sarjana calon pegawai.
Sebut saja belajar dari Tesla dan Elon Musk, Bill Gates, dan Steve Jobs. Paradigma sarjana seharusnya tak membatasi kesempatan setiap orang untuk berkarya. Perlu ada peluang pekerjaan lulusan SMA yang setara, termasuk dalam hal rekrutmen di suatu perusahaan. Apabila ada jalur bagi mereka-mereka yang tak bergelar sarjana atau hanya lulusan SMA, tentu akan menjadi peluang yang baik bagi pengembangan skill di masa depan.
IBM telah mewujudkan komitmen akan hal tersebut melalui penciptaan sekolah teknologi yang dinamai P-Tech. P-Tech dirancang untuk mengakomodir kesenjangan antara ambisi kuliah dan karir dengan skill spesifik yang dibutuhkan industri. Lulusan sekolah ini diharapkan dapat lebih siap dalam menghadapi karier di masa depan.
P-Tech 9-14 memungkinkan siswa SMA untuk mendapat ijazah sekolah tanpa biaya dan dua tahun gelar postsecondary dalam bidang STEM, gelar ini setara dengan pendidikan kuliah di Indonesia. Hal ini tentu meningkatkan peluang pekerjaan lulusan SMA agar mereka tak minder dan dapat memberi kontribusi maksimal.
Twitter P-Tech Australia
Siswa akan berpartisipasi dalam berbagai pengalaman kerja, termasuk mentoring, kunjungan ke lokasi kerja, dan magang berbayar. Setelah lulus, siswa memiliki keterampilan akademik maupun profesional untuk melanjutkan pendidikan di lembaga postsecondary empat tahun atau terjun ke karir tingkat pemula di IT, kesehatan, manufaktur maju, dan bidang lain.
P-Tech telah hadir di lebih dari 10 negara mulai dari Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Kolombia, Republik Ceko, Prancis, Hong Kong, Irlandia, Italia, Meksiko, Maroko, Filipina, Polandia, Singapura, Korea Selatan, Spanyol, Taiwan, Inggris, hingga Amerika Serikat.
Indonesia telah dicanangkan sebagai salah satu negara yang disasar P-Tech selanjutnya. IBM bertekad menjadikan Indonesia sebagai ladang investasi melalui pengoptimalan peluang pekerjaan bagi lulusan SMA. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan klien mereka di negara tersebut.
IBM sendiri dikenal sebagai “raksasa teknologi” yang bergerak di balik layar melalui penciptaan produk-produk seperti blockchain, cloud, AI, machine learning, dan IT infrastructure lainnya. Walaupun begitu, tahun 2015 lalu, IBM menempati peringkat ke-5 merek yang paling dikenal di dunia versi Interbrand, di atas Toyota, Samsung, dan McDonald’s.
Tertarik menjajal produk-produk IBM? Smartcomputerindo sebagai penyedia perkakas IT terlengkap dapat membantu Anda. Optimalkan bisnis, pengolahan data dan manajemen aset melalui teknologi IBM yang tersedia di laman smartcomputerindo.com.
Sumber
https://www.ptech.org/id/about/
https://www.ibm.com/id-en
https://inet.detik.com/cyberlife/d-5168794/bos-ibm-jangan-pandang-sebelah-mata-lulusan-sma
https://money.kompas.com/read/2019/08/14/152340426/dongkrak-kualitas-sdm-lokal-ibm-bakal-buat-sekolah-teknologi-di-indonesia?page=all