Siapa tak kenal EVOS? Menurut suara.com, tim eSport satu ini baru saja mendapat gelar “tim eSport paling populer di Asia Tenggara” seperti dilansir Esport Chart (9/10/2020) lalu. Tim satu ini punya fanbase kuat di wilayah Asia Tenggara terutama di sektor mobile gaming. Bagaimana peluang bisnis esport di sektor game mobile seiring kepopuleran tim eSport yang semakin meningkat?
Tirto.id
EVOS mendominasi perolehan followers di media sosial seperti YouTube, Instagram, TikTok, dan Twitter di wilayah Asia Tenggara. Jumlah pengikutnya mencapai lebih dari 6 juta. Peringkat kedua perolehan followers dipegang oleh Aura Esport, dan ketiga dipegang musuh bebuyutan EVOS yakni RRQ.
Nama-nama tim eSport lokal seperti EVOS dan Bigetron telah beberapa kali memenangkan kejuaraan turnamen game mobile bergengsi kelas dunia yang digelar tahun lalu. Namun, kesuksesan tim eSport Indonesia ini sering dikatakan sebagai anomali.
Pasalnya, di tataran eSport global, PC atau laptop gaming masih lebih banyak digunakan dalam perlombaan yang sifatnya kompetitif. Pada sisi lain, mobile gaming sifatnya dianggap lebih ke arah casual gaming. Namun, perlahan di Asia dan Indonesia, mobile gaming mulai mendapatkan popularitasnya.
Menurut Ketua Panitia Penyelenggara Piala Presiden Esport 2020, Giring Ganesha Djumaryo, keanehan ini disebabkan oleh meningkatnya daya beli konsumen Indonesia, terutama generasi muda, yang membeli smartphone untuk sekedar bermain game.
Harga perangkat yang terjangkau, didukung oleh spesifikasi gaming yang mumpuni membuat banyak gamer memilih terjun ke sektor mobile gaming via ponsel pintar ketimbang membeli PC.
Screenpost/Unsplash
Meningkatnya waktu masyarakat di rumah seiring diterapkannya kebijakan menekan penyebaran COVID-19 turut menyumbang tren ini. Dilansir Detik Inet, pasar video game global diperkirakan bernilai USD 159 miliar pada tahun 2020, atau sekitar empat kali lipat pendapatan box office (USD 43 miliar pada 2019) dan hampir tiga kali lipat pendapatan industri musik (USD 57 miliar pada 2019). Game mobile menyumbang hampir setengah (48%) dari pendapatan seluruh industri.
Studi terbaru analisa pemasaran mobile dan platform atribusi Amerika Serikat, AppsFlyer menunjukkan peningkatan sebanyak 11% pada pembelian aplikasi game mobile di Indonesia dari bulan Januari hingga awal Maret.
Pergeseran pola eSport ini membuka peluang baru bagi developer dan aplikasi untuk mendorong game konsol mengeksplorasi segmen mobile gaming.
Berdasarkan informasi dari akun Twitter Digital Chat Station yang dihimpun Nextren, pasar ponsel pintar pun tampaknya akan segera mengadopsi tren ini pada teknologi buatan mereka.
Akun ini mengatakan bahwa smartphone gaming tahun depan akan ditenagai oleh chip Qualcomm. Smartphone gaming tahun 2021 digadang-gadang akan memiliki kapasitas baterai besar yang mendukung pengisian cepat untuk mendukung performa gaming.
Untuk mendapat informasi menarik tentang dunia gaming, mulai dari review game PC hingga web browser game, Anda juga dapat mengunjungi website ini.
Sumber
https://www.suara.com/tekno/2020/10/12/080000/evos-jadi-tim-esports-terpopuler-di-asia-tenggara
https://inet.detik.com/games-news/d-5203601/mobile-gaming-masa-depan-hiburan-digital
https://tekno.kompas.com/read/2020/01/28/09020007/e-sports-di-indonesia-lebih-banyak-lombakan-game-mobile-daripada-pc-mengapa?page=all
https://nextren.grid.id/read/012219293/tahun-2021-snapdragon-875-di-hape-gaming-fokus-ke-pengisian-daya-cepat?page=all