IBM, produsen perangkat komputer asal Amerika Serikat memutuskan untuk fokus pada komputasi awan. Akhirnya, mereka memutuskan untuk membagi lini usahanya menjadi dua perusahaan terbuka.
Perusahaan baru yang fokus pada komputasi awan (cloud computing) bermargin tinggi ini akan memiliki nama baru di akhir 2021. Unit usaha baru ini memberikan dukungan teknis untuk 4.600 klien di 115 negara dan memiliki kontrak sebesar US$ 60 miliar yang belum dikerjakan.
CFO IBM, James Kavanaugh seperti dikutip Detik.com dari Reuters menyebutkan perkiraan jumlah karyawan perusahaan spin off ini mencapai 90.000. Struktur karyawan baru akan ditentukan beberapa bulan setelah pengumuman ini. Sementara, saat ini IBM sendiri mempekerjakan sebanyak 352.000 karyawan.
Sam Pak/Unsplash
Untuk melakukan spin off alias pemisahan unit usaha ini, IBM mengeluarkan dana mencapai USD 5 miliar, termasuk untuk perubahan operasional.
Meski begitu, investor menunjukkan kepercayaan terhadap keputusan IBM. Pasalnya, saham perusahaan itu naik 7%.
Kuartal ketiga tahun ini, IBM menargetkan pendapatan sebesar 17,6 miliar dolar AS. Sedikit turun jika dibandingkan pendapatan periode yang sama pada tahun lalu, yakni 18 miliar dolar AS. Pada kuartal terakhir, IBM melaporkan pendapatan 18,1 miliar dolar AS.
Penyesuaian unit usaha tampaknya akan terus dilakukan oleh IBM, terutama penghilangan layanan dan perangkat lunak yang tak sejalan dengan fokus IBM saat ini, yakni cloud computing dan kecerdasan buatan.
Sumber
https://internasional.kontan.co.id/news/ibm-akan-spin-off-unit-usaha-infrastruktur-it-miliknya
https://inet.detik.com/business/d-5208707/setelah-109-tahun-ibm-membelah-diri