Pandemi semakin meningkatkan kesadaran kita terhadap kesehatan. Selama tinggal di rumah, kita tak boleh berdiam diri karena imunitas tubuh tetap harus dijaga. Ternyata, aktivitas fisik seperti membersihkan ruangan dan naik tangga bisa dijadikan alternatif untuk mencapai tubuh yang lebih sehat.
Hal ini disampaikan oleh Alia Noorayu Laksono, Staf Khusus Menteri Pemuda & Olahraga RI. Menurutnya, aktivitas rumahan yang menuntut pergerakan badan bisa menjadi olahraga ringan bagi tubuh. Olahraga justru bisa dilakukan sambil nonton TV atau membersihkan rumah selama 30 menit-60 menit saja dalam sehari.
Definisi individu yang sehat menurut Alia adalah saat mental dan tubuhnya terasa ringan, serta dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dengan produktif dan bahagia.
Pernyataan ini pun didukung oleh dr. Mutiara Lirendra (Dokter Umum dan Founder @partnersehatku). Menurutnya, apapun resolusi 2021 dapat dicapai asalkan kesehatan telah dipenuhi. Ia merekomendasikan 5 unsur pola hidup sehat yakni makan gizi lengkap seimbang, latihan fisik, gaya hidup, istirahat, dan manajemen stress.
Dalam mengikuti makan gizi lengkap seimbang, kita sebaiknya merujuk pada Panduan Piring Makan dari Kementerian Kesehatan RI. Jika bicara soal aktivitas fisik, ia juga menyetujui pernyataan Alia bahwa aktivitas fisik di rumah dapat menjadi latihan fisik asalkan diatur frekuensi, intensitas, waktu, jenis gerakan, dan konsistensinya.
Salah satu tips penting dari dr. Mutiara agar kita dapat menerapkan gaya hidup sehat adalah menjadikannya sebagai kebiasaan. Hal ini bisa dilakukan dengan mulai melakukannya dengan frekuensi minimal 20 kali. Selain itu, keberadaan partner juga akan membantu sebagai pengingat dan motivasi agar konsistensi tetap terjaga dalam mencapai tujuan.
Tiara Soemakno, seorang Health Coach & Certified Intuitive Eating Counselor, menekankan pentingnya mengubah mindset dari “ukuran atau angka” menjadi perilaku. Ia meyakini body positivity, bahwa setiap manusia dengan bentuk tubuh berbeda dapat mencapai tingkat kesehatan maksimal melalui caranya masing-masing.
Selama ini, kita terlalu fokus pada angka “agar kurus”, hingga akhirnya melakoni cara cepat seperti berdiet. Padahal, menurut statistik, 95% orang yang menjalani diet mengalami kegagalan.
Diet tak hanya membuat tubuh kebingungan dan justru jadi “lebih lapar” dan “lebih ingin makan”, namun juga memiliki beberapa efek negatif yang tak disadari. Orang yang berdiet mungkin mengalami mood swings dan level stress yang lebih tinggi karena adanya peningkatan hormon kortisol.
Untuk itu, Tiara menyarankan kita untuk fokus pada perilaku hidup sehat. Contohnya melakoni joyful movement atau aktivitas fisik yang disukai sehingga dapat dilakukan secara konsisten.
Aditya Haris, CBO Doogether menjelaskan bagaimana virtual workout via livestreaming dapat menjadi salah satu pilihan untuk berolahraga selama pandemi. Berbeda dengan konten non-real time, melalui livestreaming, pengguna dapat berkomunikasi dengan trainer.
Manfaat yang didapatkan adalah mencegah terjadinya cedera karena trainer mampu mengoreksi gerakan yang kita lakukan. Interaksi virtual ini pun dapat menjadi salah satu pemenuhan kebutuhan sosial selama berada di rumah.
Aditya memberikan tips virtual workout yakni mengenali kondisi tubuh sebelum berolahraga, termasuk gerakan mana yang kiranya tak bisa dilakukan. Selanjutnya, agar bisa konsisten, tentukan tujuan, rencanakan dan pesanlah jadwal kelas, serta berpartisipasi dalam challenge bersama teman agar lebih terdorong.
Dalam melakukan latihan fisik, ada sebuah prinsip dosis exercise yang dapat dijadikan acuan. Hal ini disampaikan oleh Junian Cahyanto Wibawa (Dosen STIKES ICME Jombang & Founder of Sport & Health Institute). Prinsip FITT menurutnya paling tepat diterapkan di rumah, yakni Frekuensi (3x seminggu), Intensitas (Sedang, kecuali ada tujuan khusus seperti atlet), Time (30-60 menit), Tipe (Aerobik).
Selain latihan fisik dan pola makan, kecukupan istirahat dan minum air menjadi salah satu tantangan dalam memenuhi gaya hidup sehat. Menurut dr. Mutiara, kita perlu terbiasa mengeset waktu tidur sebagai “jam biologis” melalui jam tidur yang konsisten. Tiara menambahkan untuk tak mengecek media sosial sebelum tidur serta mengisi daya ponsel di luar kamar.
Banyak yang tak suka minum air putih, padahal kebutuhan ini sangat penting bagi tubuh. Tiara menyiasatinya dengan menambahkan “penyegar” seperti mint, lemon, atau timun. Selain itu, ia juga menyarankan untuk mengisi botol minum sebesar 1.5-2 liter dan berkomitmen menghabiskannya di penghujung hari.