Siapa yang baru saja menamatkan Start Up, drama korea yang sedang populer? Setelah melihat asyiknya pekerjaan Seo Dalmi dkk, Anda mungkin jadi terinspirasi mendirikan perusahaan rintisan sendiri atau tertarik bekerja di perusahaan rintisan.
Keputusan Anda bisa jadi sangat potensial dalam membawa keuntungan di masa depan. Laporan eConomy SEA menyebutkan bahwa dari 40 juta pengguna baru internet di Asia Tenggara, 63% berasal dari Indonesia. Inilah mengapa era keemasan digital diprediksi tak lagi sekedar menjadi angan-angan.
Menurut laporan Google, pembangunan digital Indonesia melampaui semua negara Asia Tenggara dan berpotensi melakukan loncatan signifikan dibanding negara belahan dunia lain.
Di tengah pandemi, pendanaan start up Indonesia tetap mencatatkan angka yang membanggakan, meski menurun jika dibandingkan tahun 2019. Contoh startup Indonesia yang meresmikan suntikan dana tersebut adalah TaniHub, Tokopedia, PasarPolis, Kopi Kenangan, Bukalapak, LinkAja, dan Gojek.
Tak sampai di situ, tiga perusahaan rintisan di Indonesia dari sektor berbeda pun mengalami perkembangan positif di tengah krisis virus corona. Ketiganya adalah Riliv, Hacktive8, dan Kata.ai. Perusahaan-perusahaan start up tersebut mendapat lonjakan unduhan dan permintaan produk yang menggembirakan.
Riliv, startup Indonesia yang bergerak di jasa konseling jarak jauh dengan psikolog profesional melihat bagaimana isu kesehatan mental mengemuka di tengah COVID-19. Pola ini tampaknya disebabkan oleh perubahan kebiasaan di masa pandemi dan masifnya peredaran informasi yang membuat tingkat kecemasan meningkat. Efeknya, aplikasi Riliv mengalami kenaikan jumlah unduhan sebesar 50%, sementara jumlah penggunanya naik hingga 300 persen.
Di sisi lain, Kata.ai, yang bergelut di bidang kecerdasan buatan khususnya chatbot untuk layanan pelanggan juga diuntungkan karena kebiasaan work from home. Semakin banyak karyawan yang bekerja dari rumah, keberadaan chatbot sebagai support semakin dibutuhkan. Apalagi, pengguna gawai di Indonesia juga sangat menyukai komunikasi via aplikasi pesan instan. Kata.ai pun berhasil menorehkan pertumbuhan pesat hingga 3 kali lipat.
Hacktiv8, startup asal Indonesia uang menyelenggarakan kelas belajar coding bagi pegiat TI dan masyarakat awam juga meraih kepopuleran. Hacktiv8 telah mencetak 1000 lulusan yang siap dikirim ke perusahaan yang bekerja sama dengan startup tersebut.
Menurut laporan Startup Ranking 2020, sejauh ini, total startup yang tercatat di Indonesia mencapai 2.195. Jumlah tersebut lebih banyak ketimbang Australia, Prancis hingga Jerman. Tanah air kita juga berhasil menempati posisi ke-5 negera dengan startup terbanyak, di bawah Amerika Serikat, India, Inggris, dan Kanada.
Bagaimana masa depan startup di Indonesia tahun 2021? Menurut laporan wawancara Uzone.id dengan Ketua Asosiasi Modal Ventura untuk Start Up Indonesia (Amvesindo) dan Head of Investment MDI Ventures, 2021 menjadi tahun yang dapat diharapkan. Walaupun mungkin tak secemerlang tahun 2018-2019, terdapat banyak peluang yang dapat dieksplor seiring dengan membaiknya ekonomi Indonesia.
Tertarik untuk terjun ke dunia start up? Bagaimana cara meningkatkan keterampilan dalam sebuah start up? Keterampilan apa saja yang dibutuhkan?
Temukan jawabannya dalam TECHMinar Scale Up Your Skill in Startup Company yang akan dihadiri oleh Angeline Wu, Head of Business Development Aplikasi Super, Sekar Fitri Maharani (Admin Consultant Mamikos), Novia Halim (Talent Acquisition and Employer Branding at Lamudi.co.id), dan Kherin (Marketing Support Realme Indonesia).
Acara ini gratis dan tak dipungut biaya sama sekali! Daftarkan diri Anda sekarang dengan scan QR Code pada poster.
Sumber
https://teknologi.bisnis.com/read/20201111/266/1316357/startup-di-indonesia-bakal-untung-ini-alasannya
https://uzone.id/daftar-startup-indonesia-yang-raih-pendanaan-di-2020
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/12/16/5-raksasa-startup-indonesia-no-1-berstatus-decacorn
https://www.antaranews.com/berita/1835900/tiga-startup-indonesia-tumbuh-di-tengah-pandemi
https://uzone.id/prediksi-startup-indonesia-2021-tumbuh-meski-tidak-sebagus-2019
https://investor.id/finance/indonesia-peringkat-5-dunia-startup-terbanyak