Tahukah kalian kalau employer hanya punya waktu 30 detik untuk scanning CV kita? Untuk itulah, kita harus mampu menarik perhatian mereka dalam sekejap melalui CV yang cemerlang namun penuh kejujuran dan integritas. Inilah sedikit insight dari TECHMinar Kreen Indonesia berjudul "Level Up Your CV to The Next Level."
Trise Indah. Psi, CHRP (Consultant & HC Practitioner) yang telah terjun dalam bidang human resource selama bertahun-tahun menjelaskan bahwa kini tak cukup modal IPK tinggi untuk dilirik recruiter, namun prospek kita sebagai potential talent.
Tiga hal utama yang dilihat oleh rekruiter dari kandidat adalah job fit, organization fit, dan value fit. Apakah kandidat cocok untuk pekerjaan tersebut? Apakah kandidat memiliki sifat rajin? Apakah kandidat berorientasi pada hasil? Apakah perkembangan karier si kandidat cukup masuk akal? Apakah kandidat punya kemampuan multifaceted (mau berkembang di luar zona aman)?
Dalam membuat CV yang menarik, kita pun sebaiknya tak berlebihan. Desain yang simpel dan disertai penonjolan akan pengalaman kerja & organisasi serta soft skill sudahlah cukup.
Format CV yang ideal adalah story telling melalui format profesional dengan grammar, tanda baca, pemilihan kalimat l, dan urutan yang tepat. Selain informasi seperti nama dan pendidikan terakhir, summary profile, foto semi-formaal, keahlian, dan pengalaman, referensi dari kolega, atasan, atau dosen juga dapat ditambahkan agar CV makin persuasif.
Kita juga sebaiknya berhati-hati dalam menuliskan informasi dalam CV. Trise menekankan untuk be genuine dan menjelaskan diri kita yang sebenarnya. Hal ini juga diamini oleh Anung Anindita (HR Practitioner at several company).
Menurutnya, mencantumkan informasi yang salah atau berlebihan sebaiknya tidak dilakukan karena HR akan mengecek saat interview. CV bukanlah biografi, sehingga kita hanya perlu menekankan hal-hal krusial seperti experience dan achievement kita saja.
CV yang bagus mampu menunjukkan kemampuan, pengalaman, sekaligus kelebihan kita, sehingga employer dapat menentukan apakah profil kita sesuai dengan pekerjaan yang dilamar. CV yang ideal juga akan bisa menunjukkan mengapa kita lebih baik dari kandidat lain.
Anung menekankan pentingnya mengecek tata bahasa, struktur kalimat, dan tanda baca mengingat CV adalah dokumen tertulis.
Supaya CV kita berbeda dengan yang lain, tipsnya adalah memperhatikan dan menganalisa job description dari pekerjaan yang kita lamar. Khoer Raffei (Talent Acquisition at IDStar) menekankan pentingnya prinsip 1 CV untuk 1 lamaran pekerjaan. Pendapat ini juga disetujui oleh Trise dan Anung.
Jika kita menerapkan prinsip seperti ini, kita punya kelebihan untuk menyesuaikan tampilan dan penyajian CV menurut nilai-nilai yang dianut setiap perusahaan yang kita lamar. Setelah melakukan riset tentang budaya perusahaan dan job description yang tertera, kita akan punya potensi untuk menggambarkan CV kita mendekati bayangan yang diinginkan employer perusahaan tersebut.
Penting untuk menjadi sosok yang percaya diri, namun jangan sampai kita menulis informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan saat interview nanti. Jangan pernah berkecil hati karena recruiter mampu menilai mana kandidat yang jujur atau boasting.
Bila belum punya pengalaman kerja, pengalaman kerja praktik atau organisasi juga dapat dijadikan modal. Sebab, recruiter akan menyorot cara kita berpikir dan menyelesaikan sebuah masalah berdasarkan pengalaman tersebut. Begitu juga dengan pencapaian di mata kuliah tertentu yang dapat ditulis untuk menjelaskan kemampuan teknis yang kita miliki.