Ekosistem startup di Indonesia dikabarkan akan semakin potensial di tahun 2021. Prediksi ini bukan tanpa alasan, sebab Indonesia telah punya 1 decacorn dan 4 unicorn yang valuasinya tak main-main. Investor semakin tertarik menanamkan modalnya, sehingga peminat bisnis startup semakin membludak. Menurut penuturan CEO Mandiri Capital Indonesia, Eddi Danusaputra, tahun lalu investor punya minat di sektor fintech, e-commerce, logistik, dan edutech.
Berdasarkan perkiraan tersebut, tahun ini trend serupa masih diminati ditambah dengan beberapa sektor baru seperti startup kesehatan, asuransi, dan agrikultur. Sebab, masyarakat semakin aware dengan kesehatan dan negara kita saat ini mulai menyadari pentingnya ketahanan pangan.
Pandemi rupanya juga menjadi ajang kolaborasi antara perusahaan korporasi atau konvensional dengan startup. Sehingga, peluang bagi pebisnis startup baru juga semakin terbuka.
Menilik pendapat, President Director Binar Academy Alamanda Shantika Santoso, kolaborasi, sinergi dan transformasi antara perusahaan konvensional dan digital dinilai adalah suatu keniscayaan. Pandemi seolah menjadi “titik balik” yang membuat perusahaan paling anti-digital sekalipun kini berlomba-lomba membuat aplikasi atau platform digital untuk mendukung lini bisnis utama mereka. Semua orang mau tak mau beradaptasi dengan keadaan agar tak tertinggal.
Beberapa perusahaan konvensional yang telah menyuntikkan dana investasi ke beberapa perusahaan rintisan adalah BCA melalui Central Capital Ventura (SYNRGY Accelerator), Astra Internasional, Bank OCBC NISP melalui OCBC NISP Ventura dan Bank CIMB Niaga bersama Genesis Alternatives Ventures.
Sedangkan perusahaan BUMN yang telah melakukan investasi untuk bersinergi dengan perusahaan rintisan diantaranya adalah BRI melalui BRI Ventura Investama, Bank Mandiri melalui Mandiri Capital Indonesia dan Telkom melalui MDI Venture.
Mengapa kecenderungan ini terjadi? Menurut President Director Binar Academy Alamanda Shantika Santoso, perusahaan konvensional sudah terlalu besar skalanya sehingga sulit melakukan transformasi digital. Investasi ke startup diharapkan dapat mempermudah proses tersebut.
CEO Mandiri Capital Indonesia, Eddi Danusaputra menuturkan bahwa pandemi telah mengubah modal bisnis perusahaan rintisan. Terutama startup dengan dana terbatas dan layanan utama tatap muka. Mereka berusaha menghemat dana dan tidak lagi melakukan strategi “bakar uang.”
Tahun 2020 aktivitas investasi di lini startup memang sedikit menurun. Namun, pendistribusian vaksin COVID-19 dan UU Ciptaker dipercaya meningkatkan animo pemodal untuk kembali menyuntikkan dana ke perusahaan rintisan.
Selain peluang-peluang di atas, terdapat beberapa alasan mengapa startup kian diminati di Indonesia. Pertama, lokasi strategis tak terlalu dipentingkan dalam bisnis startup, sehingga Anda tak tak perlu pusing memprioritaskan biaya sewa kantor. Kedua, bisnis startup memiliki pangsa pasar yang lebih luas dengan adanya teknologi.
Ketiga, startup memerlukan modal yang relatif rendah karena tak perlu memikirkan sewa tempat dan belanja barang fisik. Keempat, ilmu startup juga bisa ditemukan di mana-mana, Anda bisa belajar dari pemilik startup yang lebih dulu memulai bisnis. Kelima, startup dibuat dengan tujuan menyelesaikan masalah di masyarakat dan merubah pandangan orang terhadap suatu hal yang tampak sepele. Tentunya, hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi idealisme pemilik perusahaan rintisan karena bisnisnya juga membantu hajat hidup orang banyak.
Lantas, apa saja ciri usaha yang dikategorikan sebagai startup? Apa yang harus dipertimbangkan saat membangun startup? Bagaimana mengatasi tantangan dalam membangun dan menjalankan startup?
Untuk mendapatkan jawabannya, mari bergabung dalam The Secret Recipe for Startup Business yang akan diadakan 1 April 2021 pukul 13.30-15.30 nanti. Acara ini akan dihadiri oleh panelis ahli di bidang perusahaan rintisan seperti Wildan Maulana (Founder Delokal), Lidya Dameycelina Rias (Founder & CEO Booka), dan Gebyar Ahadiakbar Gustianadireja (Founder Dig It All).
Anda akan mendapat inspirasi menarik dan e-certificate gratis di akhir acara. Para calon pendiri startup dan CEO berprestasi, jangan lewatkan kesempatan ini dengan scan QR Code di poster sekarang!
Sumber
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20210106175202-37-213982/milenial-ini-sektor-yang-diminati-investor-startup-di-2021
https://teknologi.bisnis.com/read/20210120/266/1345600/minat-investasi-ke-startup-meningkat-pada-2021-ini-alasannya
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20200921170010-206-549038/pandemi-covid-19-startup-usaha-konvensional-harus-menyatu
https://lifepal.co.id/media/bisnis-startup-dan-keuntungannya/