Perseverance, robot yang merupakan bagian dari project NASA berhasil mendarat di planet Mars setelah tujuh bulan perjalanan dari Bumi. Siapa sangka robot penjelajah ini ditenagai prosesor komputer lawas keluaran 1998?
Robot Perseverance rover buatan NASA tak hanya sekedar dibuat untuk menjelajah planet merah alias Planet Mars. Robot ini nantinya juga akan berkontribusi untuk menyokong kehidupan “Mars yang lebih mirip seperti Bumi” alias lebih ramah untuk ditinggali, jika semua rencana berjalan sesuai harapan.
Perseverance adalah kunci dari misi NASA Mars 2020 yang mencapai nilai $2.7 miliar dolar Amerika. Untuk pertama kali, mendaratkan dirinya di dalam Jezero Crater Planet Mars tanggal 18 Februari 2021. Ketika ia telah benar-benar siap untuk dijalankan, robot seukuran mobil ini akan mencari bukti-bukti kehidupan mikrobia di masa lampau dan berbagai sampel lainnya dalam rangka menyambut masa depan Bumi.
Sejauh ini, Nasa Perseverance rover telah menghabiskan beberapa minggu di rumah barunya di Planet Mars. Sebelum melakukan perjalanannya di planet merah, robot ini butuh “pemanasan” untuk melakukan testing pada komponen, termasuk mengecek apakah terjadi kerusakan selama pendaratan.
Nasa.gov
Lengan robotik Perseverance berhasil digerakkan pertama kali di Mars dengan total panjang sekitar 2.1 meter dan memegang berbagai kumpulan instrumen, termasuk drill untuk mengambil sampel dan menyimpannya. Drill ini mencakup tiga bit yang berbeda, tergantung tugas yang ia jalankan saat ini. Lengan tersebut juga membawa tiga instrumen analitik utama.
Menguji pergerakan lengan adalah tonggak penting yang harus dicapai robot penjelajah Perseverance dalam 30 hari pertama Martian (30 hari planet Mars), atau disebut sol setelah mendarat (satu sol berlangsung sedikit lebih dari satu hari di Bumi). Setelah fase commissioning ini selesai, Perseverance akan mulai mempersiapkan penerbangan uji rekan robotiknya, sebuah helikopter kecil yang dijuluki Ingenuity, dalam rangka percobaan penerbangan bertenaga pertama di planet lain.
Perseverance mungkin tampak sedikit familiar karena pada dasarnya robot penjelajah ini memang mengacu pada pendahulunya, Mars Science Laboratory (MSL) Curiosity rover yang telah berhasil mendarat di bulan Agustus 2012 dan masih bekerja hingga saat ini.
Layaknya Curiosity, robot penjelajah Perseverance rover dibuat oleh engineers dan scientists di Jet Propulsion Laboratory milik NASA yang bertempat di Pasadena, California. Secara garis besar, 85% massa Perseverance didasarkan pada turunan hardware dari Curiosity dalam rangka mengurangi risiko, uang, dan waktu.
Perseverance kurang lebih memiliki panjang 10 feet (3 meter) tanpa lengan, lebar 9 feet (2.7 meter), tinggi 7 feet (2.2 meter), dan berat 1.025 kilogram. Ukuran ini masih lebih ringan dari compact car.
Bentuk Perseverance juga hampir mirip dengan Curiosity, yakni badan berbentuk segiempat yang dilengkapi roda, robotic arm, drill untuk sampling, kamera, dan instrumen spesifik. Namun, instrumen tersebut sedikit berbeda dari gear pada Curiosity, sebab kedua rover tersebut memiliki tujuan yang berbeda. Curiosity ditujukan untuk melakukan penilaian kelayakan Mars kuno, sedangkan Perseverance akan memburu bukti-bukti Mars kuno.
Perseverance juga dilengkapi dengan kamera yang lebih banyak, meningkat 5 kali dari rover penjelajah Mars yang pertama, yakni Sojourner yang mendarat tahun 1997. Curiosity punya 17 kamera, sedangkan Perseverance dibekali sebanyak 23 kamera. Beberapa dari kamera tersebut digunakan untuk merekam kedatangan rover Mars, menangkap pendaratannya secara detail.
Sederet kamera pada Perseverance adalah Mastcam-Z dan SuperCam. Mastcam-Z adalah kamera canggih yang berfungsi sebagai mata, memiliki kemampuan zoom in dan zoom out, sekaligus dapat mendeteksi kondisi mineral. Supercam adalah kamera Perseverance yang difungsikan untuk pemotretan serta analisa kimia dan mineral.
Sedangkan, beberapa instrumen yang membekali Perseverance adalah: Planetary Instrument for X-Ray Lithochemistry (PIXL) untuk meneliti komposisi permukaan Mars; Scanning Habitable Environments with Raman & Luminescence for Organics and Chemicals (SHERLOC)Atau spektometer untuk pemetaan mineral; Mars Oxygen In-Situ Resource Utilization Experiment (MOXIE) untuk eksperimen menciptakan oksigen dari karbon dioksida; Mars Environmental Dynamics Analyzer (MEDA) untuk mengukur suhu, angin, kelembaban radiasi; Radar Imager for Mars' Subsurface Experiment (RIMFAX) alias radar menembus dasar tanah namanya RIMFAX; dan Helikopter Ingenuity (drone helikopter bertenaga surya yang akan diterbangkan 31 hari setelah pendaratan Perseverance di Mars.
Fakta menariknya, Robot Perseverance ternyata hanya ditenagai prosesor komputer lawas, yakni PowerPC 750, mirip yang dulu digunakan di komputer iMac G3 keluaran 1998.
Prosesor yang dipakai 23 tahun lalu tersebut sebetulnya bekerja sangat pelan untuk ukuran standar masa kini, bahkan lebih lambat dari kerja smartphone yang kita miliki.
Meski begitu, daya komputasi prosesor PowerPC750 dipandang masih memadai untuk menjalankan misi NASA. Alasan lain adalah kelebihannya yakni tahan radiasi dan suhu ekstrim sehingga diproyeksikan memiliki ketangguhan untuk bertahan di luar angkasa. Prosesor buatan BAE Systems versi radiation hardened ini dijuluki sebagai RAD 750 dan sanggup menahan radiasi 200.000 Rad hingga 1.000.000 Rad. RAD 750 juga mampu bertahan di suhu −55 hingga 125 derajat Celcius.
Bayangkan jika tak ada perlindungan terhadap radiasi dan suhu, para robot penjelajah dari Bumi pasti akan langsung ludes dibabat panasnya pancaran sinar matahari yang menerpa Mars.
Sumber
https://tekno.kompas.com/read/2021/03/03/12320057/robot-penjelajah-mars-ternyata-diotaki-prosesor-komputer-lawas
https://inet.detik.com/science/d-5502029/8-kecanggihan-robot-perseverance-penjelajah-mars
https://www.space.com/perseverance-rover-moves-arm-on-mars