Menurut survei IDC, pada tahun 2021 sebanyak 60% perusahaan global akan beralih pada edge computing untuk memantau dan mengelola data mereka. Bahkan, Tingkat Pertumbuhan Tahunan Gabungan edge computing sebesar 21% di Asia Pasifik antara 2019 dan 2024 menunjukkan capaian nilai sebesar USD 5,8 miliar pada tahun 2024. Mengapa teknologi ini tampak begitu signifikan bagi banyak perusahaan? Saatnya mengenal Edge Computing yang membuka potensi baru bagi sistem penyimpanan data.
Freepik
Beberapa perusahaan mengenal cloud atau komputasi awan untuk menyimpan dan mengakses data-data perusahaan. Cloud semakin populer saat pandemi seiring dengan trend bekerja dari rumah. Keberadaan cloud membuat data bisa dengan mudah diakses karyawan di mana saja dan kapan saja.
Meski begitu, cloud ternyata memiliki beberapa kekurangan, di antaranya: regulasi pemerintah, latensi (lambatnya komunikasi data melalui jaringan), dan keterbatasan bandwith.
Sistem Cloud mengandalkan server pusat sebagai wadah pengumpulan dan analisis data. Semakin banyak perusahaan yang mengandalkan cloud, semakin tinggi lalu lintas data yang tercipta dan tak lagi mampu dikendalikan oleh server pusat.
Hal inilah yang akhirnya memunculkan solusi edge computing. Edge computing adalah sistem komputasi yang bersifat desentralisasi dan hibrida. Ketimbang mengirim data ke server pusat, edge computing menciptakan sistem pemrosesan data lewat “edge” luar jaringan yang lebih dekat dengan tempat data dihasilkan dan dikumpulkan. Artinya, data tak lagi harus dikirim ke server pusat terlebih dahulu, namun akan disimpan dan dianalisis oleh jaring edge yang berada di pinggiran dan lebih dekat dari sumber.
Ketika sebuah data dikumpulkan, simpul “fog nodes” yang berfungsi sebagai pusat data lokal akan menentukan apakah data tersebut harus dikirim kembali ke server pusat atau akan diproses secara lokal. Sistem ini diandaikan sebagai “gerbang” yang membantu menyederhanakan tugas jaringan. Sistem ini memastikan bahwa perangkat lokal dapat menganalisis dan menerapkan data lebih cepat sambil mengatur aliran & lalu lintas bandwith yang mengalir ke dan dari inti jaringan.
Seperti yang telah dijelaskan pada pemaparan di atas, manfaat utama edge computing adalah mengatasi isu latensi pada cloud konvensional. Hal ini karena dengan penggunaan edge computing, perusahaan dengan banyak cabang di berbagai daerah akan mempunyai pengelolaan data yang cepat.
Komputasi edge dan jaringan 5G memungkinkan bisnis Anda meningkatkan kecepatan, keandalan, dan bandwidth. Efeknya adalah proses menghasilkan analisis data yang lebih cepat dan lebih komprehensif, terciptanya wawasan yang lebih dalam, waktu respons yang lebih cepat, dan pengalaman individu yang lebih baik. Nantinya, hal ini juga berpengaruh dalam proses membangun dan memelihara hubungan B2B (Business-to-business) maupun B2C (business-to-consumer).
Edge computing telah membantu banyak bidang untuk mencapai efisiensi produksi dan distribusi melalui pengelolaan data yang tepat guna. Sektor pertanian di Indonesia memanfaatkan teknologi ini melalui drone pengumpul data tentang kondisi dan kelembaban tanah secara real-time. Data ini nantinya dapat dianalisis secara real-time.
Teknologi edge computing pun dipakai oleh usaha ritel untuk menciptakan sistem video stream sebagai upaya memantau tumpahan dan pembusukan yang lebih hemat dan cepat dibanding cloud tradisional. Edge computing bahkan membantu penanganan COVID-19 dengan monitoring demam, kepadatan kerumunan, serta jarak sosial dan zona terlarang berbasis kekuatan sinyal bluetooth.
ibm.com
IBM adalah salah satu penyedia solusi edge computing yang memahami skala, variabilitas, dan perubahan dalam lingkungan edge. Solusi cloud edge dan jaringan telko menggunakan Red Hat OpenShift, yang telah tersohor sebagai hybrid multicloud platform dengan jangkauan bisnis yang luas, mulai dari berbagai pusat data hingga multiple clouds dan sistem edge.
Memilih IBM Edge Computing akan membawa banyak manfaat bagi bisnis Anda. Anda bisa menerapkan manajemen otonom secara fleksibel. Solusi edge computing IBM memungkinkan satu administrator untuk menerapkan kebijakan yang secara mandiri akan mengelola skala dan variabilitas untuk diterapkan dalam berbagai kondisi di puluhan ribu titik akhir.
Edge Computing dari IBM membantu klien memberikan layanan dan pengalaman digital yang lebih kaya dan menciptakan efisiensi bisnis yang lebih besar di semua industri di Industri 4.0, meliputi rantai pasokan hingga manajemen aset. Perusahaan telekomunikasi pada akhirnya dapat memproses data baik pada core maupun ke network edge di berbagai cloud.
IBM Edge Computing membantu pengumpulan data dari berbagai perangkat yang tersebar. Sistem ini juga memiliki sensor untuk meningkatkan pengalaman individu, keselamatan pengemudi, dan mengoptimalkan proses distirbusi atau transportasi. Selain itu, edge computing dari IBM juga mengontrol infrastruktur dari jarak jauh melalui micro-cloud computing yang menyediakan diagnostik dan pembaruan secara real-time, mengurangi biaya dan gangguan.
Nantinya, perusahaan bisa mendapat insight mendalam dari proses diagnostik ini dan diharapkan bisa mengoptimalkan lini produksi sembari mengurangi produksi limbah. IBM Edge Computing juga menyediakan intelligent video analytics dan AI untuk memantau stok, memahami perilaku konsumen, dan melakukan pengisian ulang secara otomatis.
Sumber
https://www.ibm.com/uk-en/cloud/edge-computing
https://www.ibm.com/downloads/cas/0WOR6ORJ
https://www.inixindo.co.id/index.php/it-forum/77-diskusi-umum/1730-mengenal-edge-computing
https://www.cnbcindonesia.com/opini/20200803131722-14-177093/edge-computing-inti-transformasi-digital-pasca-covid-19
https://infokomputer.grid.id/read/121860201/mampu-efisiensi-perusahaan-adopsi-edge-computing-akan-terus-meningkat?page=all