Karyawan adalah aset penting bagi perusahaan. Pada masa-masa sulit seperti ini, pengelolaan karyawan yang baik sangat diperlukan demi menjaga produktivitas kerja. Menurut Kien (2012), produktivitas adalah faktor penting untuk membangun daya saing organisasi, mempertahankan kinerja strategis dan keuangan, mencapai tujuan yang diinginkan dan memenuhi proporsi nilai pemangku kepentingan. Inilah trik meningkatkan produktivitas kerja karyawan yang dapat dicoba!
NESA by Makers/Unsplash
Teori Pembagian Kerja oleh Adam Smith menyatakan bahwa produktivitas kerja dapat dicapai melalui pembagian kerja yang akhirnya akan mengarah pada spesialisasi. Spesialisasi merupakan suatu keadaan di mana para pegawai bekerja menurut keahliannya masing-masing, untuk meningkatkan efisiensi dalam mencapai produksi.
Struktur organisasi yang efektif akan tercipta bila pembagian tugas berjalan dengan baik sebagai pedoman kerja yang bermuara pada peningkatan produktivitas perusahaan. Membagi kerja secara adil dapat dilakukan dengan memperhatikan keterampilan pegawai dan menempatkan mereka pada posisi yang tepat.
Mimi Thian/Unsplash
Sebagai seorang leader, Anda harus memahami bahwa untuk mencapai produktivitas kerja tidak melulu dilakukan dengan menyuruh karyawan bekerja keras. Hal ini justru bisa menjadi bumerang bagi perusahaan atau leader.
Penelitian Prabawa dan Gede Supartha (2018) menunjukkan pentingnya faktor pemberdayaan dan kerja sama tim dalam peningkatan produktivitas karyawan. Hasil penelitian ini dikuatkan melalui teori Z. Teori ini menekankan perlunya berbagai wewenang pengambilan keputusan dan perlunya mengurangi rintangan-rintangan akibat perbedaan status artifisial antar karyawan, anggota dan manajer, dan menekankan perlunya komunikasi yang lebih baik serta tanggung jawab pribadi yang lebih besar atas hasil kerja, juga pengakuan yang lebih besar atas kontribusi tiap individu kepada tim.
Kerja sama juga menjadi salah satu faktor penting yang dapat menghambat atau menciptakan produktivitas kerja. Karyawan perlu dilibatkan untuk berbagi pengetahuan dan keterampilan dalam mencapai tujuan bersama.
Sebastian Herrmann/Unsplash
Reward dan Punishment sejauh ini merupakan metode efektif untuk menciptakan produktivitas kerja karyawan. Meski begitu, pada beberapa kasus juga menunjukkan bahwa reward and punishment malah menciptakan iklim yang tak kondusif. Ketakutan akan punishment seringkali menjadi penyebab konflik antar karyawan.
Untuk itulah, pemberlakuan reward and punishment harus disertai peningkatan mental juara yakni pembentukan karakteristik sportif (menerima kekalahan dan segala konsekuensinya).
Bila reward and punishment dirasa belum cukup, perusahaan mungkin melupakan faktor motivasi. Manzoor et al., (2011) mengungkapkan bahwa dukungan dari manajemen tingkat atas dapat membantu karyawan untuk percaya diri dalam bekerja dengan orang lain, kemudian akibatnya adalah dapat meningkatkan produktivitas.
Motivasi bekerja sebagai penggerak bagi karyawan untuk terus menghasilkan kontribusi bagi perusahaan. Memberikan motivasi tak selalu dengan gaji. Tugas perusahaan adalah mencari cara kreatif dalam “menyuntik” motivasi ini. Motivasi bahkan bisa datang dari hal-hal yang tampak remeh, sederhana, dan bisa diberikan secara gratis. Perusahaan juga perlu memberikan motivasi ini secara rutin dan konsisten.
Studio Republic/Unsplash
Manajemen waktu yang optimal dan terintegrasi dengan perusahaan melalui desain yang tepat akan sangat membantu peningkatan produktivitas kerja karyawan. Perlu adanya sistem yang menjadikan aktivitas karyawan lebih efektif dan produktif.
Lingkungan kerja yang kondusif juga mempengaruhi produktivitas karyawan. Kepemimpinan Anda sebagai top leader akan diuji dalam memberikan kenyamanan dan rasa optimis bagi karyawan dalam bekerja. Iklim kerja yang kondusif juga mampu diusahakan melalui kebijakan perusahaan.
Austin Distel/Unsplash
Menurut buku Manajemen Sumber Daya Manusia, Program Pelatihan dan Pengembangan SDM dapat memberi jaminan pencapaian dalam produktivitas, serta kemampuan dan kualitas karyawan. Pasalnya, tujuan diselenggarakan Pelatihan dan Pengembangan diarahkan untuk membekali, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktivitas, dan kesejahteraan. Ada dua tujuan utama program latihan dan pengembangan karyawan.
Pelatihan dan pengembangan dilakukan untuk menutup “gap” antara kecakapan dan kemampuan karyawan dengan permintaan jabatan
Program-program Pelatihan dan Pengembangan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas karyawan dalam mencapai sasaran kerja yang ditetapkan. Aktivitas ini juga diharapkan mampu membantu mereka menghindarkan diri dari keusangan cara kerja sehingga mampu melaksanakan pekerjaan lebih baik.
Perusahaan juga dapat mendorong diagnosis informal dari setiap individu untuk mengevaluasi dan memperbaiki kinerja. Anda sebagai pemimpin juga dapat mengevaluasi diri dan mendorong karyawan untuk refleksi, melakukan observasi kinerja, mendengarkan komentar orang lain, mengevaluasi kembali dasar keputusan di masa lalu atau membuat catatan kerja harian.
Sumber
https://media.neliti.com/media/publications/254078-meningkatkan-produktivitas-karyawan-mela-e9670c72.pdf
https://www.academia.edu/18178017/Cara_Meningkatkan_Produktivitas_Karyawan
https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/bayan/article/download/110/99
https://books.google.co.id/books?id=XRRkDwAAQBAJ&pg=PA132&dq=kemampuan+karyawan+produktivitas&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjGgYbaq7XrAhWbA3IKHRd4B-kQ6AEwBHoECAQQAg#v=onepage&q=kemampuan%20karyawan%20produktivitas&f=false