Brainstorming adalah proses yang krusial dalam bisnis. Aktivitas ini terdiri dari pembuatan ide-ide kreatif secara spontan tanpa terlalu memikirkan kualitasnya. Meski begitu, brainstorming perlu dilakukan sesuai prosedur tertentu supaya mendapat hasil yang diinginkan. Inilah cara memimpin proses brainstorming secara efektif!
Jo Szczepanska/Unsplash
Anda perlu mengundang semua pemangku kepentingan yang terkait. Selain itu, Anda juga perlu menggunakan teknik pemecah kebekuan atau sering dikenal sebagai ice-breaking. Hal ini dilakukan agar peserta lebih relaks dan mampu memunculkan ide kreatif untuk mulai berkolaborasi. Sediakan papan tulis supaya peserta bisa mengekspresikan ide dan gagasan mereka lebih baik.
Anda juga bisa mempertimbangkan untuk mengadakan sesi individu. Pasalnya, banyak kegagalan saat brainstorming disebabkan tekanan untuk memiliki pendapat yang sejalan dengan orang-orang dalam grup. Hal ini disebut uniformity pressures.
Campaign Creators/Unsplash
Jelaskan isu yang dihadapi secara detail, berikan batas-batas dan kondisi yang diperlukan. Jawab pertanyaan dari peserta tentang problem yang hendak diselesaikan. Jangan menilai kualitas gagasan mereka. Hal ini dapat mengganggu dan menjatuhkan mereka. Anda juga perlu berhenti mengevaluasi kelayakan ide solusi selama sesi brainstorming masih berlangsung.
Sebagai leader Anda adalah fasilitator dan moderator. Anda berhak mengulangi peraturan dari aktivitas brainstorming sekaligus memotivasi peserta untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi. Penelitian menunjukkan peran leader mampu meningkatkan produktivitas dalam brainstorming. Anda juga perlu berhati-hati dengan peserta yang mengkritik gagasan orang lain dengan sikap negatif.
You X Ventures/Unsplash
Bila grup brainstorming telah kehabisan ide, jangan lupa untuk tetap menulis dan mengarsipkan semua yang telah diusulkan dalam papan atau catatan. Anda juga sebaiknya membuka kesempatan bagi peserta untuk memberikan tambahan ide yang datang sewaktu-waktu.
Selanjutnya, Anda harus mempersempit saran-saran dan solusi yang masuk akal dan menjanjikan. Tetap buka ruang untuk berdiskusi sampai ada ketetapan tentang solusi yang akan diambil.
Meski begitu, pastikan Anda memberikan apresiasi dari setiap kontribusi dari peserta. Jelaskan bahwa terlepas dari peran Anda sebagai pengambil keputusan, Anda tak menomorduakan para peserta yang telah memberikan kontribusi penting dalam membantu Anda memahami permasalahan yang dihadapi.
Sumber
https://books.google.co.id/books?id=nNWFDwAAQBAJ&pg=PA67&dq=brainstorming+bisnis&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi6qpKr_LfrAhUVSX0KHRiIDl4Q6AEwAXoECAkQAg#v=onepage&q=brainstorming%20bisnis&f=false
https://books.google.co.id/books?id=4IKhBQAAQBAJ&pg=PA47&dq=brainstorming+leader&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjH9L65_LfrAhUVXn0KHcZGCEsQ6AEwBXoECAUQAg#v=onepage&q=brainstorming%20leader&f=false
https://books.google.co.id/books?id=CevTu1VbrgEC&pg=PA235&dq=brainstorming+leader&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjH9L65_LfrAhUVXn0KHcZGCEsQ6AEwBnoECAcQAg#v=onepage&q=brainstorming%20leader&f=false
https://books.google.co.id/books?id=ZUosBgAAQBAJ&pg=PA28&dq=brainstorming+leader&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjPvs3V_bfrAhUEOSsKHRFkALI4ChDoATAFegQIAxAC#v=onepage&q=brainstorming%20leader&f=false