Pierre Borthiry/Unsplash
Menurut laporan e-Conomy SEA yang dihimpun Google, Temasek, dan Bain & Company bertajuk “At full velocity: Resilient and Racing Ahead”, tahun 2020 Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi digital sebanyak 44 miliar dollar AS atau kisaran Rp 624 triliun dari GDP.
Hal ini didukung oleh kemunculan angkatan pengguna internet baru. Sebanyak 37 persen dari pengguna internet di Indonesia tahun 2020 tercatat sebagai pengguna baru. Pola ini tampaknya diakibatkan oleh kondisi pembatasan wilayah yang menyebabkan akses layanan digital meningkat.
Belanja online tampaknya menjadi salah satu aktivitas digital paling digemari. Pasalnya, e-commerce ternyata merupakan sektor yang mengalami pertumbuhan paling pesat sebanyak 54 persen atau setara dengan 32 miliar dollar AS (Rp 454 triliun) pada tahun 2020.
Jumlah supplier lokal dari kalangan masyarakat umum yang ingin mencoba berjualan juga meningkat lima kali lipat. Selain e-commerce, ada juga media hiburan online seperti streaming yang meningkat sebanyak 24 persen atau Rp 62 triliun rupiah.
Kegiatan-kegiatan ini mengukuhkan posisi Indonesia sebagai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 11 persen. Tahun 2025, ekonomi digital di Indonesia bahkan diproyeksikan mencapai 124 miliar dollar AS atau setara Rp 1.760 triliun.
Meski begitu, perlu diakui bahwa sektor travel dan transportasi online di Indonesia mengalami keterpurukan sejak pandemi COVID-19. Dalam laporan Google, Temasek, dan Bain & Company, online travel mengalami penurunan sebanyak 68 persen.
Melihat perubahan pola konsumen ini, beberapa pengusaha retail atau UMKM mungkin dapat mempertimbangkan untuk terjun ke dunia digital. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah menyongsong transformasi digital secara menyeluruh atau terjun perlahan ke ranah e-commerce.
Apalagi, pemerintah sangat mendukung shifting pebisnis ke dunia digital melalui program seperti UMKM Go Digital yang telah digaungkan sejak awal 2020.
Sumber
https://tekno.kompas.com/read/2020/11/24/13570097/ekonomi-digital-indonesia-diprediksi-capai-rp-624-triliun-pada-2020