Personal branding semakin penting di era digital saat pola pekerjaan mulai berubah. Saatnya menjual merek Anda sendiri untuk melangkah ke karir profesional yang lebih menjanjikan.
Freepik
Sebelum memahami apa itu personal branding, kenali dulu kata brand itu sendiri. American Marketing Association mendefinisikan brand atau merek dengan nama, istilah, tanda, simbol atau desain, atau kombinasi dari semua itu yang tujuannya untuk mengidentifikasi barang dan jasa dari satu perusahaan atau kelompok perusahaan dan untuk membedakan mereka dari perusahaan lain.
Brand atau merek adalah sesuatu yang tidak terlihat, namun efeknya sangat nyata. Merek memberi tanda pada konsumen mengenai sumber merek, dan melindungi konsumen sekaligus produsen dari kompetitor yang berusaha menampilkan produk yang tampak identik.
Branding adalah upaya memperkenalkan produk hingga produk itu dikenal, diakui, dan dipakai oleh khalayak. Branding dimaksudkan untuk menciptakan citra sesuai keinginan pemilik produk. Branding tak sekedar fokus menampilkan keunggulan suatu produk, namun menanamkan brand ke dalam benak konsumen.
Personal branding memiliki pengertian hampir mirip dengan branding, namun fokusnya adalah identitas perseorangan, bukan produk atau perusahaan. Misalnya seorang mentalist atau pejabat publik yang atribut dirinya sangat melekat kuat di benak khalayak.
Timothy P. O’Brien, penulis buku The Power of Branding mengatakan bahwa personal brand adalah identitas pribadi yang mampu menciptakan sebuah respon emosional terhadap orang lain mengenai kualitas dan nilai yang dimiliki orang tersebut.
Personal branding adalah proses membentuk persepsi masyarakat terhadap aspek-aspek yang dimiliki seseorang di antaranya kepribadian, kemampuan, atau nilai dan bagaimana semua itu menimbulkan persepsi positif dari masyarakat yang pada akhirnya dapat digunakan sebagai alat pemasaran.
Rawpixel.com/Freepik
Melalui personal branding, Anda dapat membentuk image yang kuat dan jelas di benak klien Anda. Harapannya, suatu persepsi berhasil tertanam dan terpelihara dalam benak orang lain. Tujuan akhirnya adalah bagaimana orang lain itu punya pandangan positif atau persepsi positif akan berlanjut ke trust. Trust selanjutnya dapat menuntun pada aksi lainnya yakni memilih seseorang sebagai pemimpin atau menggunakan jasanya.
Menurut buku Personal Branding yang ditulis Dewi Haroen, Dalam dunia bisnis, agar Anda mampu bertahan, milikilah persepsi tentang “merek Anda”. Anda harus memikirkan diri Anda secara berbeda. Anda bukan “pekerja” atau “milik” perusahaan apapun sepanjang hayat. Anda tidak ditentukan oleh nama jabatan Anda maupun deskripsi pekerjaan Anda.
Di tengah ceruk pasar yang semakin sempit, personal branding semakin penting. Jika di industri ada persaingan mereka antara satu produk dengan lainnya, persaingan di tingkat personal sangat dahsyat karena sifatnya individual. Personal branding yang baik adalah aset untuk membuka kesuksesan di berbagai bidang, terutama profesional yang kompeten di mata klien.
Dyna.grytsku/Freepik
McNally & Speak (2004) menuliskan tiga hal mendasar dalam kombinasi personal brand yang kuat.
Pertama, kekhasan. Personal brand yang kuat menjelaskan sesuatu yang sangat spesifik atau khas. Hal inilah yang membuat seseorang jadi menonjol dan berbeda dibanding pihak lain yang bergerak di bidang serupa. Kekhasan ini bisa ditampilkan dari kualitas pribadi, tampilan fisik, atau keahlian.
Kedua, relevansi. Personal brand yang kuat biasanya menjelaskan sesuatu yang dianggap penting oleh masyarakat dan punya relevansi dengan karakter orangnya. Ketiadaan relevansi akan membuat proses penguatan persepsi di benak masyarakat jadi terhambat.
Ketiga, konsistensi. Personal brand yang kuat biasanya buah dari upaya-upaya branding yang konsisten melalui berbagai cara sehingga terbentuk apa yang disebut dengan brand equity (keunggulan merek).
Menurut buku Sharing-mu, Personal Branding-mu, secara psikologis, reputasi seseorang akan lebih diperhitungkan jika kelebihan yang dimilikinya diperkenalkan oleh orang lain dibandingkan diperkenalkan oleh diri sendiri. Salah satu platform digital yang bisa dipakai dalam membangun personal branding adalah media sosial.
Sumber
https://books.google.co.id/books?id=iKBLDwAAQBAJ&pg=PA13&dq=personal+branding&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwin06qnua7sAhVZIbcAHXCLA18Q6AEwAXoECAIQAg#v=onepage&q=personal%20branding&f=false
Kw: personal branding, personal branding adalah