TECHMinar Kreen Indonesia menghasilkan kesimpulan bahwa bisnis properti tak melulu membutuhkan modal besar, bahkan mahasiswa dan pemula bisa terjun tanpa modal yang signifikan. Acara Learn How to Invest in Property with Starting Small membuka perspektif bisnis properti menjadi lebih luas lagi.
Ruby Herman (Pengusaha dan YouTuber Properti) serta Dimas Dwi Ananto (Founder Ternakproperti) sama-sama menggambarkan perjalanan bisnis properti mereka yang dimulai dari menjadi agen atau membantu penjualan orang lain.
Keduanya sama-sama fokus mengajak orang-orang termasuk generasi muda untuk menjajal bisnis properti dengan banyak bergaul dan menjalin koneksi dengan expert maupun komunitas di bidang properti.
Menurut Ruby Herman, pandemi justru semakin meningkatkan kebutuhan masyarakat akan hunian yang lebih layak. Banyak juga masyarakat yang ingin mengubah hunian yang mereka punya atau memiliki landed house sendiri seiring dengan imbauan stay at home untuk mencegah penularan wabah COVID-19.
Banyak sekali keuntungan berbisnis properti yakni sifatnya yang berbentuk fisik, dapat disewakan, serta double income yang dapat diperoleh berupa capital gain dan cashflow. Nilai properti pun cenderung stabil dan meningkat di tahun-tahun ke depan.
Ruby membagikan tips untuk membeli properti, yakni menyesuaikan kebutuhan dan kemampuan yang akan mempengaruhi pilihan cara pembayaran seperti cash keras, cash bertahap, maupun kredit.
Ia juga menekankan pentingnya menganalisa proyek properti sebelum melanjutkan penggarapannya. Aspek-aspek seperti akses transportasi dan aktivitas ekonomi di sekitar lokasi sangat perlu dipertimbangkan.
Dimas Dwi Ananto yang telah banyak melakukan pelatihan dan training di bidang properti melihat bahwa hambatan masyarakat dalam memulai bisnis properti adalah harganya yang mahal, takut berhutang atau merasa kurang berpengalaman.
Ia menyarankan untuk mendatangi pengadilan negeri, pengadilan negeri agama, balai lelang, KPKNL, maupun menjalin koneksi dengan notaris untuk mendapat informasi seputar lokasi strategis dengan harga yang prospektif untuk dijual kembali.
Ia pun melihat bahwa bisnis properti dapat dimulai dari aset sendiri seperti menyewakan kamar kosong maupun menjadi agen independen properti yang dapat memperoleh komisi dari penjualan rumah/bangunan orang lain.
Berkaca dari pengalamannya sendiri, Chrysan Putri yang menjabat sebagai Interior Designer & Property Consultant di Xavier Marks menggambarkan bagaimana agen properti dapat menjadi profesi yang cukup menjanjikan. Beberapa agen properti mendapat benefit seperti diskon khusus saat melakukan pembelian properti untuk diri sendiri.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya memahami tujuan dari investasi properti. Ada dua tujuan utama yang paling umum yakni passive income seperti kos-kosan atau kontrak yang bertujuan pendek maupun tabungan berupa aset yang ditinggali sendiri dan dapat dijual sewaktu-waktu.
Menurutnya, elemen paling penting saat menyediakan kos-kosan adalah mencari lokasi yang dekat dengan pusat ekonomi dan pendidikan seperti perkantoran, pabrik, maupun universitas. Hal ini juga diamini Ruby sebagai hal terpenting, yakni menemukan pangsa pasar.
Sedangkan, dalam investasi properti untuk tabungan lebih baik memilih lokasi yang strategis dan potensial untuk pembangunan di masa depan, misalnya dekat dengan lokasi pembangunan MRT atau tol.
Saat ini, tren rumah yang sedang diminati hingga tahun 2021 adalah compact house atau rumah yang tak terlalu luas namun memanjang ke atas (tingkat) dengan interior ala Skandinavia. Hal ini tampaknya dipengaruhi oleh kesan clean dan kebutuhan akan pencahayaan alami yang semakin meningkat.
Chrysan menjelaskan 3 prinsip utama dalam menjadi pengusaha maupun menjalani profesi di bidang properti yakni niat, networking, dan konsistensi. Anda yang tertarik untuk terjun ke bisnis properti dapat mengumpulkan modal dengan menjadi agen properti atau menjualkan properti orang lain serta banyak bergaul dengan orang-orang yang lebih dulu mencicip asam garam dunia properti.