Ingin meningkatkan penjualan bisnis Anda secara maksimal? Saatnya mulai dari unsur dasar sebuah usaha: target audiens. Strategi funnel marketing adalah cara paling tepat untuk memulainya.
Austin Distel/Unsplash
Funnel marketing atau marketing funnel adalah sebuah model untuk menentukan dan memahami jenis target audiens. Funnel marketing membagi para konsumen menjadi beberapa kategori sekaligus menjelaskan bagaimana hubungan antar kategori.
Evangelists atau advocates adalah bagian dari konsumen yang loyal dan akan mengulangi pembelian yang telah dilakukan. Sementara repeat customers adalah bagian dari pelanggan yang lebih kasual.
Tujuan dari funnel of marketing adalah membantu para marketer membangun strategi marketing spesifik untuk calon konsumen, pengguna baru, repeat customers, dan raving fans. Contohnya saja car dealers yang menjalankan berbagai jenis campaign untuk menarik tipe pembeli yang berbeda.
Misalnya, pembeli baru seperti para orang tua yang berada di market produk minivan akan disuguhi pesan lewat TV ads, newspaper ads, dan konten di Facebook. Tampak dari hal ini bahwa car dealers menyesuaikan penempatan campaign dan iklan dengan karakteristik dan preferensi channel dari golongan usia tersebut.
Harapannya, pesan yang ingin disampaikan oleh brand dapat lebih mengena dan tepat guna untuk mencapai objective yang diinginkan.
Freepik.com
Lima tingkatan sikap pembeli dalam marketing-funnel dibagi berdasarkan seberapa besar level kepercayaan target audiens terhadap bisnis Anda dan seberapa besar niat mereka untuk merekomendasikan produk/layanan Anda.
Menurut buku Facebook Marketing for Dummies, kelimanya (dimulai dari level yang paling rendah) adalah awareness, consideration, conversion, loyalty, dan advocacy.
Orang-orang yang berada pada level awareness adalah mereka yang menyadari keberadaan produk atau layanan Anda. Namun, mereka belum memiliki kesadaran untuk membelinya. Awareness dapat ditingkatkan melalui targeted ads, konten seperti feeds dan posts atau konten yang dibagikan dari website utama Anda.
Belum punya website untuk usaha? Anda bisa membuat website bisnis sekarang juga dengan memanfaatkan layanan Jasa Pembuatan Website dari Bikin.Website.
Target market yang masuk dalam funnel marketing level consideration adalah mereka yang mulai mempertimbangkan untuk membeli produk atau layanan Anda. Namun lagi-lagi mereka belum benar-benar melakukan pembelian. Pada tahap ini, target market akan sangat membutuhkan bukti, testimoni, dan garansi atau jaminan yang akan meningkatkan kepercayaan mereka untuk mengambil keputusan pembelian.
Conversion artinya para target market telah berhasil terbujuk dan membeli produk atau layanan Anda. Perlu diingat bahwa pembeli ini memiliki resiko tertinggi dalam mengalami penyesalan atau buyer’s remorse. Untuk itulah, Anda perlu senantiasa mengawasi bila ada keluhan, pertanyaan, maupun feedback dari mereka.
Loyalty pada funnel marketing ditandai oleh pembelian berulang terhadap layanan atau produk bisnis Anda. Target market melakukannya karena memiliki persepsi bahwa produk Anda berkualitas tinggi dan dapat dipercaya.
Timon Studler/Unsplash
Advocacy sebagai level tertinggi ditunjukkan dari karakter pembeli yang bersedia merekomendasikan produk atau layanan Anda pada orang lain. Marketer yang cerdas akan memperlakukan pembeli di level advocacy dengan sangat baik. Kebanyakan dari mereka cenderung disodori pujian, pengakuan, bahkan berbagai penawaran dan diskon menarik dari perusahaan yang produknya mereka rekomendasikan.
Sekarang, coba perhatikan behaviour pembeli atau calon pembeli Anda dan kategorikan mereka dalam berbagai level funnel marketing. Selanjutnya, ciptakan strategi marketing untuk meningkatkan level usaha Anda secara efektif!
Sumber
https://books.google.co.id/books?id=jJPVBQAAQBAJ&pg=PA18&dq=funnel+marketing+adalah&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiGgLGyluPtAhWaaCsKHUfIDpU4ChDoATAAegQIARAC#v=onepage&q=funnel%20marketing%20adalah&f=false