Siapa tak kenal panganan satu ini? Banyak yang bertanya-tanya “dimsum makanan khas mana?” Kenapa bisa terkenal di Indonesia? Inilah asal-asal dimsum, cemilan mungil asal China yang mulai digemari di dunia!
Pooja Chaudary/Unsplash
DIM SUM (dalam dialek Cantonese) atau 點心 (dalam bahasa Mandarin) secara harfiah berarti “sedikit dari hati” atau “menyentuh hatimu”. Kata ini disunting dan frasa yi dian xin yi (一点心æ„) yang artinya “sedikit tanda mata”.
Dimsum awalnya diproduksi oleh orang Shanghai yang memiliki karakteristik tak suka makan berlebihan. Inilah yang menyebabkan dimsum berukuran mungil. Sajian ini sedari awal telah dimasak dalam kukusan bambu hingga akhirnya terkenal ke seantero Cina dan seluruh dunia.
Makanan ini rupanya sudah populer sejak ribuan tahun silam. Dimsum pertama yang dibuat pada era Dinasti Qin (ç§¦æœ Qín cháo) (221-206 SM) disajikan sebagai cemilan para kaisar. Dimsum pada masa ini hanya dibuat oleh koki didikan khusus.
Pada periode Jalur Sutra (Asia Tengah ke Cina) dan Dinasti Han (206 SM) hingga Dinasti Yuan (Abad 14 M), dimsum mulai dikonsumsi oleh orang biasa, tepatnya para petani, buruh, dan pedagang yang berbisnis di daerah tersebut.
Dimsum dan Teh, Kombinasi yang Tak Boleh Dilewatkan
Van Thanh/Unsplash
Beberapa orang Kanton memiliki kebiasaan minum teh pada acara yang disebut yumcha atau yincha (飲茶) dalam bahasa Mandarin. Jika dirunut dari sejarahnya, para petani, buruh, dan pedagang yang mampir di Jalur Sutra akan mengonsumsi dimsum dengan secangkir teh hangat. Rutinitas ini sempat memudar karena perkataan seorang tabib terkenal bernama Hua Tuo yang mengatakan bahwa kebiasaan ngemil dimsum sambil minum teh bisa membuat badan jadi gemuk.
Namun, perkembangan selanjutnya membuktikan bagaimana orang Kanton (Guangdong/Kwangtung) di Cina Selatan tidak mengindahkan imbauan ini. Mereka justru menjadikan dimsum dan teh sebagai kombinasi yang tak boleh dilewatkan. Inilah asal-usul acara yumcha yakni minum teh di kedai teh bersama teman-teman dekat sambil menyantap dimsum.
Serupa dengan warga Kanton, penduduk Hongkong kerap menikmati dimsum dan secangkir teh sebagai teman bermain mahjong/maciok. Para pria lansia biasanya datang ke restoran dim sum atau kedai teh sambil membawa kandang burung kesayangan mereka.
Beberapa jenis teh yang cocok disajikan bersama dimsum adalah Bo Lay (teh hitam), Guk Fa (teh chrysanthemum), Guk Bo (campuran teh hitam dan chrysanthemum), Shoumei, maupun teh hijau.
Dimsum di abad ke-10 ternyata memiliki lebih dari 2.000 jenis. Namun, restoran saat ini umumnya hanya memiliki 100 jenis dimsum.
Seiring zaman, kemudahan teknologi pun membuat Anda bisa menyantap sepiring dimsum hangat tanpa pergi kemana-mana. Dimsum instan telah memasuki pasar Hong Kong, Taiwan, Vietnam, Filipina, Singapura, hingga Indonesia. Dim sum instan dapat dengan mudah ditemui di swalayan, terutama di era digital saat ini ada banyak toko dimsum yang melayani pengiriman.
Salah satunya adalah Sekar Ayu Dimsum yang dapat dipesan lewat laman Smartcomputerindo. Klik di sini untuk mendapatkannya sekarang!
Sumber
http://repository.unsada.ac.id/634/1/Bab%20I.pdf
https://www.idntimes.com/food/dining-guide/imanuella-gerlani/sejarah-dim-sum-exp-c1c2/5
https://student-activity.binus.ac.id/bnmc/2018/08/19/sejarah-dan-asal-mula-dim-sum/#:~:text=Dim%20sum%20sudah%20dikenali%20sebagai,Yuan%20(Abad%2014%20M).&text=Ceker%2C%20acar%2C%20dan%20aneka%20masakan,Dimsum%20goreng%20dan%20dimsum%20manis.
https://food.detik.com/info-kuliner/d-3006741/si-mungil-yang-kelezatannya-populer-di-dunia
https://www.primarasa.co.id/artikel-tanya-jawab/dim-sum-camilan-mungil-dari-tiongkok