Seiring dengan meningkatnya aktivitas konsumsi secara online lewat ponsel pintar, Anda sebagai pebisnis perlu memikirkan strategi adaptasi baru. Salah satunya membangun platform yang sekiranya akan menjadi favorit pelanggan Anda. Apakah kita sebaiknya membuat mobile app atau mobile website? Pertimbangan apa saja yang harus dipikirkan?
WebFactory/Unsplash
Mobile apps adalah platform yang didesain khusus untuk sistem operasi tertentu, contohnya iOS atau Android. Pengguna perlu mengunduhnya dari portal khusus seperti Apple Apps Store atau Android Play Store, kemudian menginstall mobile apps pada perangkat mereka. Secara umum, mobile apps bekerja lebih cepat dan responsif ketimbang mobile websites.
Beberapa kelebihan mobile apps adalah sifatnya yang lebih interaktif, kemudahan & kebebasan dalam pengaturan, kemampuan untuk beroperasi tanpa internet, interface yang intuitif, dan peningkatan kapabilitas perangkat.
Mobile apps memungkinkan pengguna untuk mendapatkan channel engagement baru. Aplikasi dapat mengintegrasikan fitur yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan komponen khusus. Misalnya, pengguna Instagram versi website hanya dapat melihat foto-foto, namun untuk mengunggah foto mereka memerlukan unduhan aplikasi.
Kebebasan untuk mengutak-atik elemen sesuai preferensi pribadi juga lebih difasilitasi oleh mobile apps. Aplikasi umumnya dapat melacak keterlibatan pengguna, kemudian mengolah data tersebut menjadi rekomendasi yang lebih tepat guna dan inspiratif bagi user. Bisnis juga mampu mengirimkan informasi yang disesuaikan dengan minat, lokasi, perilaku penggunaan dari seorang konsumen.
Pada akhirnya, hal ini akan berpengaruh positif terhadap keterlibatan, rasio keterbacaan/keterbukaan (pada email marketing, misalnya), dan rasio konversi. Intinya, aplikasi dapat menghasilkan insight bermanfaat bagi bisnis untuk melakukan pendekatan terhadap pengguna.
Beberapa jenis mobile apps juga didesain agar bisa dioperasikan tanpa memakai internet. Walaupun sebagian besar membutuhkan koneksi internet untuk melakukan aktivitas, aplikasi tetap mampu menyediakan konten dan fungsi-fungsi yang bisa diakses dalam mode offline. Benefitnya, pengguna dapat mengakses informasi di mana saja dan kapan saja.
Mobile apps juga secara simultan membantu memanfaatkan fitur-fitur ponsel pengguna secara maksimal. Sebuah aplikasi mampu mengakses dan memakai built-in-device seperti kamera, GPS, dan lokasi. Contohnya, aplikasi retail yang dapat mengirimkan flyers dengan penawaran spesifik di area tertentu berkat data dari GPS dan lokasi pengguna.
Charles Deluvio/Unsplash
Mobile website sebetulnya sama dengan jenis website lainnya yang terdiri dari halaman HTML berbasis browser yang ditautkan bersama dan diakses melalui internet. Perbedaan utamanya terletak pada fakta bahwa mobile website telah didesain sedemikian rupa untuk tampilan genggam dan antarmuka layar sentuh yang lebih kecil.
Lantas, bagaimana dengan responsive web design? Jika mengadopsi responsive web design, perusahaan tak perlu mendesain dua jenis website (untuk PC/laptop, dan satu yang didedikasikan untuk ponsel). Sebuah website yang responsif idealnya bisa dibuka dari berbagai perangkat seperti ponsel pintar, PC, maupun tablet. Sayangnya, membuat desain website yang responsif memerlukan proses yang cukup kompleks.
Tanpa perlu mengunduhnya dari portal tertentu, pengguna dapat mengakses informasi secara gratis pada sebuah responsive website. Pengguna pun tak perlu melakukan update secara berkala. Namun, pengalaman mengoperasikan sebuah responsive website sangat tergantung pada kecepatan dan kualitas koneksi internet.
Cardmapr/Unsplash
Secara statistik, laporan Sensor Tower melihat bahwa pengeluaran konsumen untuk aplikasi seluler dan pengunduhan aplikasi tumbuh secara signifikan selama paruh pertama 2020. Nilainya mencapai mencapai $ 50,1 miliar di seluruh dunia, melalui App Store dan Google Play.
Meskipun pertumbuhan ini didorong oleh COVID-19 dan dampaknya terhadap perilaku pengguna, angka ini naik 23,4 persen dari paruh pertama tahun 2019 dan akan terus meningkat.
Meski begitu, sebagai pengusaha tetap ada beberapa pertimbangan yang harus dipikirkan sebelum memilih mobile app atau mobile website/responsive website, di antaranya adalah hal-hal di bawah ini.
Bila Anda bergerak di bidang-bidang kreatif dan interaktif seperti pembuatan game, aplikasi adalah pilihan terbaik. Namun, jika tujuan Anda adalah menawarkan konten mobile-friendly pada sebanyak mungkin konsumen, mobile website patut dipertimbangkan sebagai opsi utama.
Jika sasaran Anda berkaitan dengan pemasaran atau komunikasi publik, sangat masuk akal untuk membangun mobile website atau responsive web design terlebih dahulu.
Sebab, mobile website memiliki aksesibilitas, jangkauan, fleksibilitas, dan shareability yang tinggi. Kompatibilitasnya dengan berbagai device juga lebih timbang ketimbang aplikasi.
Mobile website sangat cocok bagi karakteristik konsumen yang tak memiliki banyak waktu dan lebih suka mengakses sesuatu dari ponsel. Untuk memperoleh informasi bisnis Anda, pengguna hanya perlu memiliki browser dan tak perlu melakukan pengunduhan layaknya aplikasi.
Pengguna juga tak perlu melakukan update karena perubahan terhadap desain atau konten juga dapat langsung ditampilkan. Hanya bermodal link, pengguna dapat membagikan isi dari sebuah mobile website. Mobile website pada umumnya cocok untuk bisnis seperti hotel, restoran, salon, dan penyedia layanan.
Card Mapr/Unsplash
Umumnya, mobile app hanya akan dipilih jika ada tujuan spesifik yang tidak mampu dicapai secara efektif melalui mobile website. Pengguna smartphone sangat mempertimbangkan intensitas penggunaan sebuah aplikasi. Kebanyakan dari mereka akan berpikir, mengapa harus mengunduh aplikasi yang hanya akan dipakai sesekali dalam seminggu atau sebulan? Inilah pentingnya bagi Anda untuk memikirkan positioning bisnis Anda sekaligus perspektif konsumen Anda.
Apa saja layanan yang ingin Anda pasang lewat aplikasi? Seberapa sering kira-kira para pengguna membutuhkannya dalam seminggu? Inilah mengapa mobile apps paling cocok untuk tujuan daily atau loyalty usage dan temporary reliance. Contohnya, aplikasi Starbucks dengan fasilitas utama untuk membayar pesanan dengan ponsel Anda dan mengumpulkan rewards. Hal ini tentu sangat dibutuhkan oleh pelanggan setia Starbucks yang mengonsumsi produk mereka dalam intensitas harian.
Sedangkan, temporary reliance artinya kecenderungan pengguna untuk menguninstall setelah tujuan mereka tercapai. Untuk itu, jika bisnis Anda adalah termasuk kategori aktivitas yang memakan lebih banyak waktu, mobile apps bisa menjadi opsi potensial.
Sebut saja aplikasi Zillow yang menyediakan paket-paket untuk mencari hunian baru, mulai dari listing dan kontak realtor. Memilih hunian bukan perkara simpel dan membutuhkan banyak pertimbangan. Sekalipun seseorang telah mendapatkan rumah dan menguninstall aplikasi ini, akan ada banyak orang lain yang mengunduh aplikasi untuk mencari hunian.
Berapa rencana budget yang Anda alokasikan untuk membangun apps atau website? Web seluler banyak dipilih perusahaan sebagai langkah awal karena biaya yang dikeluarkan umumnya lebih sedikit dari proses app development.
Mobile websites Meta Keyword