Menurut data tahun 2018 yang dikeluarkan PPM Manajemen, institusi pendidikan dan pengembangan manajemen di Indonesia, sebanyak 70% anggaran biaya pelatihan perusahaan dapat dipangkas melalui online training. Mengapa perusahaan sebaiknya mempertimbangkan untuk beralih ke online training, utamanya di masa pandemi?
Nick Morisson/Unsplash
Era pandemi “memaksa” kita untuk beralih ke dunia digital sesegera mungkin karena adanya pembatasan fisik. Bagaimana perusahaan dapat memaksimalkan pengembangan kapasitas karyawan tanpa adanya tatap muka? Jawabannya terletak pada online training.
Sistem pembelajaran atau pelatihan online ini sangat dibutuhkan perusahaan di bidang apapun. Memanfaatkan tools online training, termasuk video, aplikasi, dan webinar ketimbang mengirimkan karyawan ke pelatihan atau seminar offline sangat menghemat waktu dan biaya.
Di sisi lain, kebutuhan untuk meningkatkan kompetensi karyawan tak terelakkan, mengingat persaingan usaha yang semakin ketat dalam dunia digital yang cepat dan dinamis.
Melalui online training, karyawan sebagai pembelajar akan diberi kemandirian dalam kendali untuk menentukan sendiri kapan dan di mana mereka hendak belajar. Perusahaan pun terhindar dari biaya perjalanan seperti biaya tiket atau penginapan yang saat ini sedang fluktuatif dan kerap meminta banyak persyaratan.
Steinar Engeland/Unsplash
Melansir Kompas.com, keterampilan “Zoom” di platform LinkedIn Learning mengalami peningkatan lebih dari 6.000 persen. Tema lain seperti pekerjaan virtual juga meningkatan sebesar 5.800 persen, serupa dengan topik telecommuting. LinkedIn Learning adalah salah satu situs penyedia video keterampilan bisnis dan kreatif.
Penting bagi para pencari kerja untuk mengasah keterampilan wawancara di tengah persaingan kerja yang sulit. Keterampilan yang terkait dengan pekerjaan jarak jauh seperti mengelola stress di rumah maupun mengelola tim dari jauh juga diperlukan. Bagi bisnis kecil, beberapa topik online learning yang cocok adalah cara menjalin hubungan dengan klien jarak jauh dan melindungi keuangan di masa sulit.
Menurut survei yang dilansir dari Kompas.com, beberapa soft skill yang paling dibutuhkan saat ini berkaitan dengan kreativitas, persuasi, kolaborasi, kemampuan adaptasi, dan kecerdasan emosional.
Julia M Cameron/Pexels
Entrepreneur.com membedah beberapa cara memaksimalkan online training bagi peningkatan kemampuan karyawan.
Pertama, carilah topik spesifik ketimbang general. Maksimalkan sifat fleksibel online training dengan membiarkan karyawan belajar sesuai kecepatannya sendiri. Hal ini lebih menguntungkan dibanding offline training yang seringkali memaksa karyawan untuk mengingat dan menyerap seluruh materi sekaligus. Melalui online training, biarkan mereka sesekali mengulang presentasi kembali jika diperlukan.
Maksimalkan online learning melalui berbagai jenis gadget, bahkan via ponsel pintar. Pilih online training tools yang mampu memfasilitasi hal ini. Online training juga memungkinkan kita untuk belajar langsung dengan para ahli, inilah saatnya “mempertemukan” karyawan dengan pembicara tersebut secara instan.
Lakukan riset karena tak semua online learning, utamanya yang berbayar, akan sepadan dengan biaya yang dikeluarkan. Beberapa tools online learning mungkin tampak menarik dan lengkap, namun ternyata hanya sedikit konten yang sifatnya praktis dan bisa dipraktikkan di dunia nyata.
Riset dapat dilakukan dengan cara mencari informasi sebanyak-banyaknya, mulai dari menanyakan lewat customer service, melihat lewat pencarian Google atau Twitter untuk meninjau program yang Anda pertimbangkan.
Sumber
https://www.entrepreneur.com/article/224834
https://www.linovhr.com/pengertian-dan-manfaat-e-learning/
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3691433/online-training-cara-bijak-untuk-meningkatkan-kompetensi-tanpa-harus-beranjak
https://lifestyle.kompas.com/read/2020/06/09/174516520/jenis-pelatihan-online-yang-paling-diminati-selama-pandemi?page=all