Saat ini, istilah esports mungkin tak lagi asing di kalangan gamers. Perkembangan esports di Indonesia terbilang cukup pesat dalam beberapa kurun waktu terakhir.
Sejumlah tim esports tanah air berhasil memberikan prestasi terbaik di beberapa turnamen internasional sejak 2018 lalu. Menyusul kesuksesan tersebut, tim esports Indonesia berhasil menyabet gelar prestisius seperti MPL Invitational pada Mei 2020 lalu.
Salah satu tim esports populer, RRQ (Rex Regum Qeon) baru saja dinobatkan sebagai salah satu Top 10 Global Esports Team 2020 oleh Shareablee (perusahaan data monitoring asal New York, Amerika Serikat). RRQ menduduki peringkat ketiga dengan engagement total sebesar 26,5 juta interaksi.
Pandemi pun rupanya tak menyurutkan minat terhadap esports di Indonesia. Di tengah wabah COVID-19, muncul tim esports baru yang akan menyemarakkan dunia gaming, yakni Dewa United Esports.
Esports Dewa United memiliki beberapa divisi game seperti Mobile Legends, PUBG Mobile, dan Free Fire yang akan disusul oleh divisi games lain seperti Wild Rift, Valorant, dan e-football PES. Selain bergerak di bidang esports, Dewa United memiliki tim basket dan sepak bola profesional yang siap berkontribusi mencetak atlet-atlet dengan prestasi gemilang.
Pemerintah pun menunjukkan pengakuan mereka terhadap industri ini melalui penyelenggaraan kompetisi seperti Piala Presiden Esports dan Piala Menpora Esports. Perlahan tapi pasti, kepopuleran esports Indonesia mulai meroket.
Menurut Wakil Presiden Indonesia Esport Premiere League (IESPL) Rangga Danu Prasetyo, perkembangan esports saat ini cukup drastis dibanding 10-15 tahun lalu. Ia sempat mengalami masa-masa di mana istilah esports belum muncul sebagai identitas spesifik kegiatan permainan elektronik, tepatnya di tahun 2000-an.
Dahulu, turnamen esports jarang sekali diadakan. Bila ada, hadiahnya pun sangat sederhana, misal uang tunai dengan nominal kecil maupun perangkat elektronik seperti mouse atau keyboard. Padahal, saat ini turnamen esports tak terhitung setiap tahunnya, disertai nominal hadiah mencapai angka miliaran rupiah.
Esports di Indonesia sejatinya telah berkembang sejak adanya internet di tahun 1990-an, dimunculkan oleh keberadaan game online. Sebagian besar orang-orang sudah memiliki kebiasaan bermain game online di warung internet. Namun, pada tahun 1999an, barulah secara resmi keberadaan esports di Indonesia diakui dengan adanya kompetisi game online. Kompetisi yang dinamai Liga Game tersebut berkontribusi dalam mengumpulkan gamers di Indonesia. Dalam Liga Game, ada dua game yang dipertandingkan yakni Quake II dan Starcraft.
Tahun 2002, muncul turnamen esports kedua di Indonesia bernama Cyber Game. Kompetisi ini berlangsung di delapan kota besar di Indonesia dengan game yang lebih bervariasi.
Indonesia saat ini juga sedang bersiap menjadi tuan rumah perhelatan esports yang cukup besar, Asia Pacific Predator League yang akan digelar pada 6-11 April mendatang.
Di tengah perkembangannya yang sangat pesat, dunia esports juga menghadapai beberapa tantangan. Pertama, infrastruktur internet yang kurang merata. Sebab, cabang olahraga ini jadi kurang populer di daerah yang memiliki keterbatasan sinyal. Kedua, stigma negatif dari generasi terdahulu. Banyak kelompok masyarakat dan orang tua yang menilai esports tak prospektif untuk masa depan. Mereka menganggap game hanyalah hobi yang tak dapat dijadikan patokan cita-cita atau punya prospek sebagus dunia karir konvensional.
Menyambung tantangan di poin pertama, CEO RRQ, Adrian Pauline menyorot aspek pemerataan lainnya. Ia melihat pentingnya meningkatkan partisipasi atlet-atlet esports daerah yang belum tersentuh turnamen di kota besar. Salah satu strateginya adalah dengan membangun liga nasional layaknya cabang olahraga konvensional sehingga perkembangan esports Indonesia lebih terarah dan memiliki standar.
Apakah Anda tertarik memulai karier di dunia esports? Lowongan menarik apa saja yang bisa dijajal di dunia esports? Apa saja keuntungan berkarier di esports Indonesia, berikut cara memulainya?
Semua pertanyaan ini akan terjawab dengan mengikuti TECHMinar Career & Opportunity in Esports yang akan diadakan 25 Maret 2021, pukul 13.30-15.30! Acara ini akan dihadiri praktisi dan expert di bidang esports seperti Tzetta Jati Pratcoyo (Account Manager Mineski Indonesia), Gerry Eka Asmara, (Talent, Host / MC Revival TV), dan Anang Yudi Riyanto, Founder RBJ Esports.
Daftarkan diri Anda sekarang dengan scan QR Code pada poster! Anda akan pulang dengan segudang insight tentang esports sekaligus e-certificate gratis.
Sumber
https://www.republika.co.id/berita/qod8ax423/tim-rrq-indonesia-masuk-top-10em-global-esports-teamem
https://sport.detik.com/sport-lain/d-5385005/resmi-diluncurkan-dewa-united-ramaikan-dunia-esport-indonesia
https://www.viva.co.id/digital/piranti/1352002-indonesia-jadi-inspirasi-gelaran-turnamen-esports-global
https://inet.detik.com/games-news/d-5366817/mau-jadi-atlet-esports-free-fire-nih-garena-buka-lowongan
https://teknologi.bisnis.com/read/20200721/564/1269403/perkembangan-esports-indonesia-perlu-didukung-keberadaan-liganasional
https://www.indoesports.com/news/esports-bisnis/perkembangan-esports-indonesia-sampai-tahun-2020
https://sport.tempo.co/read/1415470/potret-esports-indonesia-2020-positif-tapi-masih-ada-pekerjaan-rumah-berat