Jack Ma Berhasil Capai Rekor IPO Berkat Fintech Ant Group
Ant Group, fintech milik Jack Ma berhasil memecahkan rekor penjualan saham terbesar dalam sejarah. Seperti dilansir Kompas Tekno, nilai saham Ant Group Naik mendekati 35 miliar dollar AS (513, 1 triliun) saat penawaran umum perdana (IPO) ganda yang dilakukan di bursa efek Hong Kong dan Shanghai’s Market, Selasa (27/10/2020) lalu.
Di Shanghai, nilai saham Ant Group mencapai 68,8 yian (sekitar Rp 150.000 per lembar) dan 80 dollar Hongkong (sekitar Rp 151.000) per lembar. Total nilai saham Ant Group mengalahkan penjualan Saudi Aramco sebesar 29 miliar dollar AS tahun lalu.
Siapa saja yang terdampak capaian IPO ini? Tentu saja Jack Ma selaku pemegang saham terbesar. Sahamnya sebesar 8,8 persen bernilai 27,4 miliar dollar AS (sekitar Rp 402 triliun), mengacu pada nilai saham di Hong Kong dan Shanghai. Kini, pemilik Alibaba Group ini punya kekayaan mencapai 71,6 miliar dollar AS dan berhasil merangsek masuk dalam daftar orang terkaya ke-11 menurut Bloomberg, seperti dilansir Kompas Tekno dari Straits Times.
Investor.id
Kabarnya, 18 orang staff yang telah diberi penghargaan berbasis saham sejak 2014, kini menjadi miliarder. Ada nama Lucy Peng dari pemilih individual yang memiliki saham senilai ,2 miliar dollar AS (sekitar Rp 76,2 triliun). Pimpinan perusahaan Ant Group, Eric Jing juga turut kecipratan IPO ini dengan total saham senilai 3,1 miliar dollar AS (sekitar Rp 45,4 triliun).
IPO atau initial public offering adalah kondisi saat suatu perusahaan menjual sebagian sahamnya pada publik atau masyarakat umum. Tujuannya adalah mendapatkan dana tambahan guna melancarkan operasional perusahaan maupun mempercepat kegiatan ekspansinya.
Nicholas Capello/Unsplash
Ada macam-macam alasan yang melandasi sebuah perusahaan melakukan IPO. Bisa jadi sebuah perusahaan sedang membutuhkan tambahan dana atau modal untuk kepentingan operasionalnya, tanpa harus meminjam dari bank. Modal yang didapatkan dari penjualan saham tersebut mungkin dipakai untuk menekan jumlah pinjaman.
Alasan lain melakukan IPO adalah meningkatkan nilai perusahaan. Pasalnya, kebijakan IPO sangat mungkin meningkatkan nilai perusahaan di masa mendatang. Perusahaan juga seringkali berharap mendapat potensi untuk tumbuh dengan lebih pesat maupun melakukan ekspansi dengan cara melepas saham ke publik.
Pemegang saham di Ant Group mendaftarkan saham mereka lewat dua kemitraan terbatas yang terdaftar di Hangzhou yang totalnya mencapai 40 persen. Dari seluruh volume saham yang dimiliki, Alibaba memiliki sepertiganya.
Markus Winkler/Unsplash
Ant Group adalah perusahaan yang menyediakan infrastruktur dan platform untuk mendukung transformasi digital industri jasa. Mereka menyatakan ingin membuka akses keuangan dan layanan lain yang inklusif, aman, dan berkelanjutan bagi semua orang, terutama usaha kecil, seperti dikutip Detik.com.
Ant Group pun memiliki beberapa perusahaan seperti Alipay, Zhima Credit, MyBank, Yu’eBao, XiangHu Bao, dan Huabei.
Alipay, sebuah aplikasi pembayaran yang memfasilitasi layanan escrow (rekening bersama) untuk mengatasi masalah kepercayaan pembeli dan penjual di situs e-commerce milik Jack Ma. Perusahaan bisnis pembayaran seluler terbesar di China ini telah melayani 1,3 miliar pengguna di seluruh dunia.
Zhima Credit adalah layanan penilaian kredit swasta dan independen yang dibuat untuk pengguna komersial. Mybank adalah bank swasta pertama yang diujicobakan di China dan bank online pertama tanpa kantor fisik. Yu’e Bao adalah platform online pengelola kas cadangan di aplikasi Alipay. Xiang Hu Bao adalah platform asuransi kesehatan dalam aplikasi Alipay. Sementara Huabei adalah platform kredit konsumen yang memanfaatkan modal dari lembaga keuangan dan investor lainnya.
Sumber
https://tekno.kompas.com/read/2020/10/28/09070077/pecah-rekor-ipo-jack-ma-makin-kaya-raya
https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-5230569/mengenal-ant-group-yang-bikin-harta-jack-ma-melejit-rp-396-t