The Benefits of Game and Technology: Tantangan Merintis Peluang Karier dari Hobi
Siapa yang tak ingin menjalani hobi yang bisa mendatangkan uang? Perkembangan teknologi nyatanya membuka pasar profesi yang lebih luas dan dinamis. Berawal dari kebiasaan bermain game, rupanya ada pundi-pundi yang bisa diraup jika seseorang jeli dalam melihat peluang yang ada. Event The Benefits of Game and Technology yang diadakan Kreen Indonesia tanggal 28 Juli 2020 lalu berhasil membuktikan bahwa game kini tak lagi sekedar dipandang sebagai hobi.
Bicara game sebagai profesi berarti menilik lebih lanjut tentang e-sports yang kini semakin populer. Erlangga Putra, salah seorang pembicara yang mewakili IESPA, induk organisasi E-Sports seluruh Indonesia, mengatakan betapa luasnya peluang karier di bidang e-sports yang tak terbatas dari menjadi atlet.
Tengok saja sederet pihak yang terlibat dalam ekosistem eSports. Elvarica Noviyanti dari IO Esports yang bekerja di bidang event planner dalam penyelenggaraan eSports misalnya. Terjun ke dunia eSports tak melulu jadi pemain, tapi bisa juga menjadi pihak-pihak yang mengurusi kebutuhan atlet tersebut atau menyukseskan kompetisi dan event eSports. IO Esports adalah salah satu pihak yang mengatur jalannya event esports mulai dari hal-hal teknis saat pertandingan (league operation), hingga manajemen promosi seperti pembuatan konten kreatif dan mempercepat kompetisi eSports dalam mendapat sorotan media.
Membicarakan eSports tak bisa dilepaskan dari peran pencipta perangkat pendukung bagi gamers pro maupun amatir. Sebut saja Rexus dan ASUS Indonesia. Rexus adalah brand lokal yang menciptakan perangkat pendukung seperti kursi, mouse, hingga headset gaming dengan harga bersahabat yang terjangkau bagi pemain pemula. Sedangkan, ASUS lewat sub-brandnya ROG, lebih fokus pada penciptaan inovasi hardware seperti laptop dan motherboard bagi gamers pro dengan kebutuhan gaming yang spesifik.
Kendati memiliki pasar yang berbeda, keduanya terus berkontribusi dalam meningkatkan ekosistem eSports di Indonesia. Kampanye Rexus #GamerCerdas berusaha mengedukasi orangtua dan anak untuk mencapai balance dan mendapat benefit maksimal dari bermain game. Aditya selaku Content Manager dari Rexus menjelaskan bagaimana brand ini terus melakukan program yang sejalan dengan mottonya yakni Everyone is A Gamer untuk meningkatkan mindset positif tentang industri game. Riandanu, Technical PR ASUS pun menjelaskan bahwa brandnya berkontribusi dengan menciptakan kompetisi-kompetisi game bagi pengguna produk ASUS supaya mereka terlibat lebih jauh dalam dunia eSports.
Menariknya, keempat narasumber ternyata memulai profesi mereka masing-masing dari hobi bermain game. Ternyata, profesi terkait eSport ternyata justru memiliki masa depan yang cerah. Elvarica dan Erlangga sama-sama meyakini bahwa pandemi tak menghalangi mereka dalam mengadakan event maupun merekrut atlet baru. Semua bisa dilakukan secara online dengan ketentuan tertentu dan tetap mematuhi protokol kesehatan. Bahkan, menurut data dari Elvarica, penonton live-streaming event eSports masih mencapai 1,1 juta saat pandemi melanda.
Melihat peluang yang tercipta berkat keberadaan eSports, menjadi sebuah PR penting untuk memperluas jangkauan eSports di masyarakat. Apalagi, eSports di Indonesia tampaknya berpotensi untuk dimasukkan ke kurikulum sekolah dan semakin diperkuat sebagai cabang olahraga. Menurut perspektif keempat speakers, edukasi adalah langkah yang penting untuk mengubah mindset generasi pendahulu bahwa game memiliki sisi baik bahkan dapat menjadi sebuah pekerjaan yang menguntungkan.
Keempatnya terlibat pembicaraan menarik dengan audiens mengenai bagaimana memperoleh restu orangtua untuk terjun ke dunia yang masih dianggap kurang memiliki prospek tersebut. Orangtua perlu membuka perspektif yang tidak saklek dan memahami passion anak. Pada sisi lain, anak yang berminat pada game dapat berusaha menjelaskan pada orangtua mengenai definisi eSports dan manfaat apa yang akan diperoleh dengan terjun ke dunia tersebut.