How Arts Can Improve Your Mental Health: Ketika Seni jadi Sarana Ampuh Hadapi Stress di Masa Pandemi
Survei telah membuktikan bahwa tingkat kecemasan masyarakat meningkat selama pandemi. Ternyata, ada suatu metode bernama art therapy alias menggunakan seni sebagai pengurang stress di masa pandemi.
Dalam situasi pandemi, kita terpaksa berdiam di rumah dan mengisolasi diri dari orang-orang sekitar. Tanpa disadari, potensi depresi dan cabin wood syndrome pada seseorang dalam kondisi tersebut sangatlah besar.
Untuk menjaga kesehatan mental, banyak orang mencoba cara-cara kreatif untuk mengisi waktu. Sebut saja memasak, membaca buku, menonton film, berolahraga, hingga membuat karya seni.
Tahukah Anda bila seni memiliki dampak yang signifikan terhadap aspek psikologis individu? Selain menjadi bentuk penyampaian eskpresi diri, riset ilmiah menunjukkan bahwa seni menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kesehatan mental seseorang.
Art therapy adalah kombinasi antara teknik-teknik terapi psikologis dan proses kreatif yang dilakukan dalam rangka meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan seseorang. Tujuan art therapy ialah memanfaatkan proses kreatif untuk membantu orang mengeksplorasi diri agar mampu menghadapi suatu permasalahan.
Art therapy ini ternyata cocok diterapkan pada semua kelompok usia. Anda yang mengalami tekanan dalam menjalani hidup, orang-orang dengan masalah kecanduan, individu yang mengalami permasalahan dalam hubungan, hingga mendukung tumbuh kembang anak.
Menurut psikolog Rumah Sakit Siloam Surabaya, Dra. Astrid Regina Sapiie S.Psi, SHSB berkarya seni berarti mengekspresikan emosi dan menuangkan rasa pada diri sendiri sehingga membuat orang tersebut menjadi lebih fokus dan produktif. Karya seni berfungsi sebagai medium untuk menuangkan uneg-uneg dan beban mental yang selama ini dirasakan.
Melansir IDNTimes, ada beberapa penelitian menarik yang mengaitkan seni dan kesehatan mental.
Evaluasi dari proyek bernama Arts on Prescription menunjukkan berkarya seni dapat menurunkan kecemasan seseorang hingga 71 persen dan depresi 73 persen. Data dari jurnal kesehatan berjudul “Emotional Response and Changes in Heart Rate Variability Following Art-Making With Three Different Art Materials” menunjukkan bahwa pembuatan karya seni menurunkan tingkat detak jantung seseorang.
Situs South China Morning Post juga memperlihatkan bahwa art therapy memberikan dampak positif bagi seseorang dengan trauma karena mempercepat post traumatic growth atau kepulihan dari trauma.
Art therapy membantu seseorang mengenal dirinya sendiri, termasuk mengetahui perasaan yang tidak disadari. Ternyata, berkesenian pun dapat meningkatkan kemampuan berpikir inovatif dan membantu seseorang dalam meraih pencapaian akademik.
Menilik manfaat art therapy, bagaimana alur proses yang membuat seni dapat meningkatkan kesehatan mental kita? Bentuk seni apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan mental kita?
Ikuti TECHMinar How Arts Can Improve Your Mental Health tanggal 16 Maret 2021 pukul 13.30-15.30 untuk mendapatkan jawabannya. Acara ini akan dihadiri oleh Aquino Hayunta (Pendiri Sahabat Seni Nusantara), Galuh Kikiany S., M.Psi., (Psikolog, Psikolog Klinis), dan Teresa Nikita Sekardewi Prakosa, (Abstract Fluid Painter).
Jangan lupa lakukan pendaftaran sekarang dengan scan QR Code yang tertera! Anda akan mendapatkan ilmu bermanfaat dan e-certificate tanpa dipungut biaya apapun.
Sumber
https://www.idntimes.com/health/fitness/abraham-herdyanto/hubungan-seni-dan-kesehatan-mental/1
https://www.halodoc.com/artikel/seni-sebagai-terapi-gangguan-jiwa
https://tirto.id/manfaat-metode-art-therapy-untuk-pemulihan-kesehatan-mental-f5Lp