Digital Transformation for Education Industry, Bagaimana Pandemi Percepat Digitalisasi Pendidikan

Posted By smartcomputerindo | 21 December 20 | Event

 

Pandemi rupanya mengakselerasi transformasi dunia pendidikan dari pertemuan tatap muka menjadi pembelajaran online (daring). Shifting ke arah digital yang kerap dinomorduakan, mau tak mau menjadi metode penanggulangan utama saat tatap muka dalam proses belajar mengajar tak memungkinkan.

Pendidikan jarak jauh secara daring mulai mendunia. Data Policy Brief: Education during Covid-19 and Beyond yang dipublikasikan oleh PBB menyebutkan, fenomena belajar dari rumah terjadi di lebih dari 190 negara di dunia. Di Indonesia sendiri, 73 dari setiap 100 institusi pendidikan telah mengubah cara mereka beroperasi, menyesuaikan dengan pandemi, seperti dikutip Survei BPS bulan Juli 2020 lalu. 

Kebiasaan baru ini menjadikan kita berada dalam keadaan VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity). Kita hidup dalam fase di mana perubahan terjadi sangat cepat, tak terduga, melibatkan banyak faktor yang sulit dikontrol, di mana kebenaran serta realitas menjadi sangat subyektif.

Revolusi industri 4.0 yang didorong oleh pandemi mendorong disrupsi pengamalan teknologi dalam berbagai sektor, termasuk dunia pendidikan. Pada abad ini, terjadi pergeseran dari layanan manufaktur ke arah layanan yang menekankan informasi dan pengetahuan. Pengetahuan tumbuh secara luas dan eksponensial. Teknologi mengubah cara kita belajar, sifat pekerjaan yang dilakukan, dan makna hubungan sosial. 

Digitalisasi pendidikan di sekolah adalah implementasi dari new learning yang disiapkan untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Proses ini ditandai dengan student centered, multimedia, collaborative work, information exchange, dan critical thinking and informed decision making. 

Artinya, siswa diharapkan tak lagi sekedar fokus dalam menjalankan pekerjaan manual atau rutin, namun juga memiliki kemampuan berkomunikasi, berbagi, memakai informasi untuk memecahkan masalah yang kompleks serta menanggapi tuntutan baru sesuai perubahan yang ada. Kolaborasi, inovasi, dan kecepatan kerja menjadi aspek penting saat ini.

Inilah mengapa pendidikan saat ini perlu berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang dapat mengelaborasi ilmu pengetahuan, keterampilan hidup, dan penguasaan terhadap teknologi informasi.

 

Sayangnya, pendidikan digital jarak jauh ini juga menghadapi tantangan yang cukup krusial. Data Ikatan Guru Indonesia (IGI), Lestari Moerdijat, wakil ketua MPR mengungkapkan berdasarkan pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh yang diterapkan tiga bulan terakhir tercatat 60% guru memiliki kemampuan sangat buruk dalam penggunaan teknologi informasi saat mengajar.

 

Bagaimana Indonesia menghadapi digitalisasi pendidikan di kala pandemi? Apakah pendidikan digital cukup efektif untuk mengedukasi seseorang? Bagaimana nasib pekerjaan guru di tengah digitalisasi pendidikan ini?

 

Semua pertanyaan Anda tentang pendidikan digital jarak jauh akan dijawab dalam TECHMinar Kreen Indonesia, Digital Transformation for Education Industry! Acara yang diadakan 22 Desember 2020 pukul 13.30 ini akan dihadiri oleh David Winalda (Learning Architecture at Impact Byte) Ida Ayu Widaningsih (Higher Education Specialist, Regional Manager at Digital Education Network), Tsania Putri Rahmadani (Digital Solutions in Entrepreneurship Education), dan James Tjahjana (EduTech Specialist, Google Certified Educator).

 

Jangan lewatkan kesempatan memperoleh ilmu & e-certificate secara gratis ini! Anda juga berkesempatan memperoleh doorprize menarik di akhir acara!

 

Sumber

https://www.wartaekonomi.co.id/read313648/akselerasi-transformasi-digital-di-dunia-pendidikan

https://kumparan.com/asep-totoh/digitalisasi-pendidikan-dan-kompetensi-digital-1ucgxR2Hm2Y

https://www.satelitnews.id/25426/digital-mindset-dunia-pendidikan/

https://bdkjakarta.kemenag.go.id/berita/tantangan-guru-gagap-teknologi-pada-pembelajaran-jarak-jauh