Mengapa Gaya Hidup Minimalis Tingkatkan Rasa Bahagia Saat Pandemi?
Sebagai manusia dengan sifat yang praktis, kaum milenial mendambakan punya rumah berkonsep minimalis dan furnitur rumah multifungsi. Dua konsep ini pun diprediksi masih bakal menjadi tren hunian di tahun 2021.
Mengapa Harus Hidup Minimalis?
Alex Loup/Unsplash
Pandemi menuntut banyak orang lebih sering berdiam diri di rumah. Seni hidup minimalis sangat cocok diterapkan untuk menciptakan hunian yang rapi, estetik, sekaligus nyaman untuk ditinggali.
Brand Manager Informa Custom Furniture, Martha Xu, menyampaikan bahwa tren minimalis dan fungsional tampaknya masih akan menjadi favorit banyak kalangan.
Menurut buku Seni Hidup Minimalis, ada hal-hal luar biasa yang timbul dengan menjadi minimalis. Setiap upaya kita turut menciptakan riak efek positif yang terasa hingga ke seluruh dunia. Meski tampak sepele, setiap kita menahan diri untuk tak membeli sesuatu karena perasaan iseng atau impulsif, kita memberikan sumbangsih pada bumi. Alih-alih menghamburkan uang, kita dapat menggunakan kembali barang yang sudah ada.
Udara akhirnya menjadi sedikit lebih bersih, air sedikit lebih jernih, hutan sedikit lebih lebat, dan lahan pembuangan sampah sedikit lebih kosong. Kita mungkin menerapkan hidup minimalis atas motivasi menghemat uang, waktu, dan ruang di rumah kita. Namun, pada hakikatnya tindakan kita membawa manfaat yang lebih besar yakni menyelamatkan bumi dari kerusakan lingkungan.
Dengan hidup minimalis, kita melepaskan diri dari siklus “bekerja dan mengonsumsi”, memungkinkan kita menciptakan eksistensi yang jauh dari hiruk-pikuk toko, barang terkini, atau biaya tertentu.
Fumio Sasaki dalam buku populernya, Good Bye, Things (2018) menyampaikan beberapa manfaat lain dari hidup minimalis. Di antaranya lebih fokus pada kebahagiaan, dan alokasi ruang yang memungkinkan semua anggota keluarga intens berinteraksi karena tak memiliki pilihan untuk melarikan diri ke ruangan terpisah. Alokasi yang efektif dan tepat guna ini otomatis juga menghasilkan biaya hidup yang rendah dalam mencapai financial stability.
Walaupun begitu, menjadi seorang minimalist tak berarti mengabaikan leisure atau keinginan. Anda tetap bisa menjalani hobi sambil menerapkan gaya hidup minimalis. Contohnya, bila Anda seorang penyuka buku, Anda dapat melakukan decluttering terhadap buku yang tak lagi Anda baca, sehingga tak terjadi penimbunan. Caranya bisa dengan diobral atau dioper pada orang lain. Intinya, menjadi minimalis adalah mindset yang memfokuskan diri pada kualitas, bukan kuantitas.
Cara untuk Memulai Hidup Minimalis
Vlada Karpovich/Pexels
Mengutip Instagram Minimalist Community Indonesia dan Website QMFinancial, ada beberapa cara sederhana untuk memulai hidup minimalis.
Pertama, kita perlu menciptakan kebiasaan untuk hidup teratur. Setiap selesai melakukan aktivitas, segera rapikan dan tempatkan barang sesuai lokasi semula.
Kedua, mengatur prioritas. Time-management adalah kunci menciptakan work-life balance. Penting untuk memanfaatkan alokasi waktu secara optimal dan bijaksana. Hal ini akan sangat diperlukan dalam menjaga kesehatan diri, keluarga, dan lingkungan.
Ketiga, bekerja secara efektif dan efisien. Hal ini erat kaitannya dengan tips kedua. Seimbangkan waktu untuk bekerja dan melakukan aktivitas lainnya. Buatlah jadwal meski Anda bekerja dari rumah. Sebab, meski tak menghabiskan banyak waktu untuk perjalanan, Anda justru lebih berpotensi untuk lupa waktu, molor, atau tak disiplin.
Keempat, tumbuhkan kepekaan terhadap diri sendiri. Anda yang paling memahami diri, maka perhatikan kapasitas tubuh yang erat kaitannya dengan imunitas dan kesehatan.
Kelima, tingkatkan kemampuan manajemen. Selain manajemen waktu, Anda dituntut untuk menambah kemampuan dalam menghadapi krisis. Hal ini bisa dimulai dari kebiasaan sepele seperti merapikan sejumlah tugas dan folder yang selama ini tercecer.
Keempat, jaga pola makan. Mengolah menu makanan sendiri dapat meningkatkan kontrol Anda terhadap tingkat kematangan, porsi, dan gizi yang ideal. Menu makan pun dapat disesuaikan agar ongkos yang dikeluarkan lebih hemat.
Keenam, tanamkan dalam pikiran bahwa rumah bukan museum. Buang dan singkirkan barang yang sekiranya tak lagi dipakai. Apakah Anda menyimpannya karena butuh atau hanya karena kenangannya? Ingat, masih ada banyak cara untuk menyimpan kenangan selain dalam bentuk barang fisik, contohnya file digital.
Sarah Brown/Unsplash
Ketujuh, bedakan kebutuhan dan keinginan. Hal ini adalah prinsip utama dalam hidup minimalis. Apakah hidup Anda akan lebih mudah atau lebih baik dengan adanya barang tersebut? Apakah ada solusi lain untuk memperoleh barang tersebut selain membeli?
Kedelapan, semakin kosong ruangan, semakin tinggi ketenangan dan fokus yang Anda punya. Ketersediaan ruang gerak akan membuat Anda akan semakin lega dalam menjalani aktivitas. Inilah mengapa Fumio Sasaki memberikan saran untuk membiarkan ruang yang “tak terpakai” agar tetap kosong.
Memilih furnitur minimalis juga dapat menjadi pilihan di kala pandemi. Ketimbang membeli furnitur yang berat, besar, dan memiliki banyak ukiran, pilih yang ringan, sederhana, namun bersifat multifungsi dan mampu menampung banyak barang.
Vivente memiliki pilihan rak cantik untuk memulai gaya hidup minimalis. Salah satunya, rak VRP 03. Dengan desain ergonomis dan ringan, rak ini memiliki banyak ruang yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan.
Smartcomputerindo.com
Smartcomputerindo sebagai partner pengadaan barang pemerintah telah dipercaya banyak kementerian dan instansi. Kami melayani pengiriman produk Vivente ke seluruh Indonesia sebagai bentuk komitmen terhadap UMKM nusantara lewat laman “Karya Noesantara.”
Tertarik untuk meletakkan rak VRP 03 di hunian minimalis Anda? Klik di sini sekarang!
Sumber
https://lifestyle.bisnis.com/read/20201130/220/1324147/ini-tips-hidup-minimalis-masa-pandemi
https://qmfinancial.com/2020/06/gaya-hidup-minimalis/
