Saran dari Pakar bagi Pengusaha Milenial Saat Memulai Bisnis!
Generasi Milenial digadang-gadang sebagai masa depan bangsa Indonesia. Selain karena populasinya yang cukup banyak, karakteristik mereka sangat lekat dengan profesi wirausaha. Banyak dari mereka menganggap kesuksesan bisnis dicapai melalui usaha yang giat dan bentuknya tak harus dalam perusahaan besar. Mindset ini tentu mendukung penciptaan lapangan kerja melalui ide-ide usaha yang cemerlang. Mengutip berbagai sumber dan pakar bisnis seperti Putri Tanjung dan Sandiaga Uno, inilah saran bagi pengusaha milenial saat memulai bisnis!
-
Percaya Diri tanpa Terlalu Ambisius
Hunters Race/Unsplash
Salah satu karakteristik wirausahawan milenial menurut Fenn (2009) adalah cenderung memilih untuk belajar lebih dahulu baru kemudian termotivasi untuk memulai bisnis. Prinsip ini perlu diresapi sebagai acuan dalam setiap tindakan. Hendaknya, saat terjun ke suatu bisnis, seorang pengusaha milenial merasa percaya diri tanpa menjadi terlalu ambisius.
Motivasi, passion, dan kemampuan harus berjalan beriringan dan seimbang. Awali dengan mindset bahwa bisnis tak sekedar tempat mencari uang. Hal ini akan menguatkan niat dan komitmen dalam berbisnis. Mulai tanyakan ke diri Anda hal yang paling simpel, misalnya apa tujuan Anda menjadi entrepreneur? Fokus pada hal tersebut.
Setelah Anda menemukan alasan berbisnis, buatlah model dan konsep bisnis, validasi konsep bisnis, maupun rencana bisnis dan memulai jalankan bisnisnya. Jangan menunda-nunda.
Sebagai pengusaha pemula, ada baiknya jika produk yang hendak dibuat tak terlalu rumit. Fokus pada satu jenis produk atau layanan saja. Hal ini berguna untuk meminimalisir resiko sambil terus mempelajari pasar. Jangan ragu untuk belajar dari orang lain, seorang pengusaha milenial perlu menjadi seseorang yang pro-aktif demi pengembangan bisnis yang lebih baik.
-
Pastikan Kesiapan Modal
Sharon McCutcheon/Unsplash
Setelah bisnis Anda telah direncanakan sebaik mungkin dan Anda telah siap mental, persiapkan juga infrastruktur fisik yang mendukung, termasuk modal. Pisahkan aset dan aspek finansial pribadi dengan milik usaha untuk mempermudah pengelolaan keuangan. Perlu menjadi catatan penting bahwa dalam mengawali suatu usaha, akan ada perubahan dalam keuangan Anda. Ada baiknya untuk mengurangi biaya dan pengeluaran pribadi dari sekarang karena umumnya sebuah bisnis baru akan memakan 2-3 kali biaya yang lebih besar dari perkiraan.
-
Riset
Patrick Perkins/Unsplash
Riset menjadi bagian penting bagi pengusaha milenial sebelum maupun seiring proses berbisnis. Putri Tanjung menjelaskan pentingnya mengidentifikasi permasalahan, mencari alternatif dan investigasi ide, proses investasi, implementasi dan evaluasi sebagai langkah-langkah dalam berbisnis.
Siapkan visi dan misi yang jelas. Dalam menentukan permasalahan, Anda juga perlu fokus pada target pasar. Setelahnya, fokuskan layanan atau produk pada pelayanan konsumen. Bagaimana jasa atau produk Anda memecahkan masalah mereka?
Anda juga dituntut untuk bisa berpikir out of the box. Di sinilah pentingnya pola pikir lateral, yakni mencari pola penyelesaian masalah yang berbeda atau tidak umum. Meski begitu, ada juga cara lain dalam berinovasi yakni melakukan pengembangan atau penyempurnaan dari produk yang sudah ada.
-
Manfaatkan Tools Digital
PhotoMix Company/Pexels
Pengusaha milenial maupun pengusaha pada generasi lainnya perlu memiliki satu skill penting: memahami produk atau layanan yang mereka jual. Analisa kekurangan, kelebihan, tantangan, dan peluang yang bisnis Anda miliki. Lakukan analisis kompetitor. Apa yang membedakan produk Anda dari produk sejenis?
Saat ini, kemudahan era digital menyediakan beragam tools gratis yang bisa dimanfaatkan. Sebagai generasi milenial yang digadang-gadang memiliki kepekaan teknologi yang cukup baik dibanding generasi milenial, hal ini harus dimanfaatkan. Pakai media sosial untuk berkomunikasi dan menjangkau audiens sebanyak-banyaknya secara personal. Buat konten yang dekat dengan kebiasaan mereka sehari-hari. Tujuannya adalah membuat banyak konten yang membantu dan menggerakkan minat dan persepsi positif audiens Anda.
-
Adaptif, Fleksibel dan Tak Mudah Puas
Ricardo Annandale/Unsplash
Sandiaga Uno menjelaskan bahwa pengusaha milenial perlu memiliki keberanian untuk mengambil resiko. Menurutnya, gagal adalah tangga menuju kesuksesan. Hal ini juga diamini Putri Tanjung. Kaum milenial harus terus mengasah kemampuan dasar untuk menghadapi situasi yang sulit, misalnya kemampuan berpikir kritis, kreativitas, kecerdasan emosi, dan fleksibilitas kognitif.
Selain itu, pengusaha milenial juga perlu menanamkan karakter adaptif. Proses bisnis harus dinikmati dan hindari mengharapkan hasil yang instan. Kegagalan justru menjadi momentum untuk mengakselerasi bisnis. Kunci sukses bagi milenial entrepreneur adalah persistence yakni kemauan dan kemampuan untuk bertahan meski mengalami berbagai rintangan.
Sumber
https://infobrand.id/catat-ini-10-langkah-jadi-pengusaha-sukses-untuk-generasi-milenial.phtml
https://www.entrepreneur.com/article/327180
https://www.score.org/blog/8-top-tips-millennials-who-want-start-business
https://www.score.org/blog/8-top-tips-millennials-who-want-start-busines