How HR Manage Hybrid Workforce Culture after Pandemic: Saat HR ditantang Perubahan

Posted By smartcomputerindo | 02 November 20 | Event

 

 

Menurut Personio, software yang didedikasikan untuk menciptakan ekosistem HR yang lebih agile, ada beberapa tantangan yang akan dihadapi HR di era New Normal.

 

Pertama, mengenai remote working. HR harus mampu mencari cara dan pendekatan terhadap pola kerja yang lebih fleksibel, namun tetap menjaga transparansi komunikasi bisnis melalui kolaborasi virtual. Beberapa aspek yang harus dipikirkan adalah recruitment digital dan remote onboarding.

 

Dalam perjalanannya, tak semua tempat kerja mampu mengembalikan seluruh pekerjanya ke kantor. Di sisi lain, mengambil kebijakan remote working seutuhnya juga mungkin dirasa tergesa-gesa. Untuk itulah, HR juga akan mengenal tren hybrid working model, di mana beberapa pekerja akan pergi ke kantor dan sebagian lainnya bekerja dari rumah, atau pekerja dengan kombinasi dari keduanya. 

 

Hybrid model ini pun tak terlepas dari tantangan. Kapan Anda sebaiknya mengeksekusi model ini? Bagaimana Anda selaku HR mengoptimalkan physical space dan teknologi? Bagaimana cara membangun dan mempertahankan budaya kerja yang menyenangkan, produktif, sekaligus mampu menciptakan kepercayaan karyawan? Bagaimana Anda memastikan “suara” para pekerja di luar kantor dapat tetap didengar? 

 

Selain jenis pola kerja, HR di era new normal juga dihadapkan pada permasalahan lain, misalnya employee experience, corporate culture, employer branding, membangun kemampuan baru (fleksibilitas, adaptabilitas, dan kerjasama tim yang efektif), menjaga physical dan mental health karyawan, hingga isu diversity dan inclusion.

 

Prioritas dan strategic juga menjadi dua kata kunci utama dalam peran HR di era new normal. Di masa krisis yang menyebabkan banyak sumber pendapatan menurun ini, HR perlu mencari cara terefektif dalam memilih prioritas. Selayaknya domino, prioritas dari suatu proyek akan mempengaruhi prioritas dari peran-peran karyawan dan anggaran.

 

Contohnya, dalam menyusun prioritas suatu proyek. Tentukan mana proyek yang akan membutuhkan skill-in-house, apakah Anda akan membutuhkan mentor atau doers. Jika Anda menyewa tenaga dari luar, tentu hal ini akan mempengaruhi budget yang disiapkan.

 

HR juga perlu mengenal dan memahami jenis-jenis posisi karyawan. Apakah ada posisi tertentu yang sifatnya sangat krusial dan menambahkan value bagi perusahaan? HR tentu perlu membangun strategi employee management dan engagement yang tepat. 

 

TECHMinar Kreen Indonesia berjudul How HR Manage Hybrid Workforce Culture after Pandemic akan membahas mengenai apa yang harus disiapkan dan dilakukan oleh Owner/HR di masa sekarang, bagaimana mengidentifikasi Critical vs Nice to Have Roles di perusahaan, hingga praktik umum seputar kompensasi & benefit untuk UKM.

 

Acara ini akan dihadiri oleh Gustyana Indrasmitha (Co-Founder HR Millennials) dan Henny G. Azzam (Director I-Transform Academy) diadakan pada tanggal 3 November 2020 pukul 13.30-15.30. Jangan lewatkan insight menarik dari para expert ini, daftarkan diri Anda sekarang!

 

Sumber

https://www.personio.com/blog/the-new-normal/

https://social.hays.com/2020/05/18/six-considerations-hr-leaders-switching-hybrid-working-model/

https://strategyleaders.com/ask-andi/prioritizing-nice-to-have-vs-mission-critical/