Seluk Beluk dalam Memahami ROI (Return on Investment) Perusahaan
Akhir-akhir ini, Anda mungkin semakin sering mendengar istilah ROI. Return of Investment memang menjadi sesuatu yang makin krusial di masa krisis seperti saat ini. Apa itu ROI dan bagaimana manfaatnya bagi sebuah perusahaan?
Definisi ROI
Markus Spiske/Unsplash
ROI disebut juga sebagai imbal hasil investasi yang dapat digunakan untuk membandingkan suatu unit terhadap unit-unit lain atau terhadap profitabilitas investasi-investasi alternatif.
ROI merupakan kinerja keuangan yang penting bagi perusahaan secara keseluruhan. Semakin besar persentase yang diperoleh, maka bisa dikatakan bahwa ROI semakin bagus. Secara sederhana, ROI merupakan profit return dari investasi. ROI bisa juga dimaknai sebagai rasio net profit atau laba bersih terhadap cost alias biaya.
ROI biasanya merupakan pengurang paling penting bagi marketing karena pengukuran ini didasarkan pada sasaran iklan tertentu dan menunjukkan seberapa pengaruh nyata dari upaya periklanan terhadap bisnis Anda.
Menurut buku Analisa Laporan Keuangan, kadang kita hanya fokus pada tingkat keuntungan terhadap produk atau jasa. Padahal penting juga untuk menghitung ROI secara tepat untuk memperoleh kepastian dan keyakinan bahwa operasi yang kita lakukan mampu terus maju.
Mengapa ROI Penting Bagi Perusahaan?
Ijeab/Freepik
Merangkum Bizhare beberapa manfaat analisis ROI bagi perusahaan adalah:
-
Mengukur efisiensi penggunaan modal yang bekerja, efisiensi produksi dan sektor penjualan.
-
Bagi perusahaan yang mempunyai industri data, keberadaan analisis ROI dapat menjadi pembanding dalam efisiensi pemakaian modal di perusahaan lain maupun kompetitor.
-
ROI juga menjadi ukuran efisiensi tindakan yang dilakukan masing-masing divisi dengan cara mengalokasikan semua biaya dan modal ke dalam bagian yang bersangkutan.
-
ROI dapat dipakai untuk mengukur profitabilitas dari masing-masing produk perusahaan dan acuan dalam pengambilan keputusan bisnis penting seperti rencana ekspansi.
Contoh Penghitungan ROI
Ijeab/Freepik
Perlu menjadi catatan bahwa perhitungan ROI dapat dimodifikasi untuk menyesuaikan keadaan, bergantung pada bagaimana pengembalian investasi dan biaya-biaya dihitung, namun pada kenyataannya tak ada perhitungan yang “benar-benar tepat”.
Seorang pemasar dapat membandingkan dua produk yang berbeda dengan membagi pendapatan yang dihasilkan oleh masing-masing produk melalui biaya produksinya.
Seorang analis keuangan dapat membandingkan dua produk yang sama dengan menggunakan perhitungan ROI yang sangat berbeda. Misalnya, membagi laba bersih suatu investasi dengan total nilai dari semua sumber daya yang telah digunakan untuk membuat dan menjual produk.
Besarnya ROI untuk perusahaan yang sukses bergantung pada banyak faktor, antara lain kondisi ekonomi pada umumnya, kondisi ekonomi industri perusahaan saat ini pada market khusus tempat mereka berkecimpung. Contohnya, industri musiman seperti industri penerbangan dan industri pembangunan rumah memiliki ROI yang sangat bervariasi dalam kondisi ekonomi yang berubah-ubah.
Menurut buku Information Technology Business Start-up, metode penentuan ROI bergantung pada sasaran kita. Salah satu cara untuk menentukan ROI adalah: (pendapatan dikurangi harga barang terjual) lalu dibagi harga terjual.
Misalnya, saat kita memiliki produk dengan biaya produksi sebesar 1.000.000 dan menjualnya sebesar Rp 2.000.000. Lantas, kita memakai AdWords untuk mengiklankannya dengan biaya Rp 2.000.000 dan berhasil mendapat penjualan sebanyak 6 buah produk. Total penjualan Anda adalah Rp 12.000.000.
Maka ROI dari upaya advertisement itu dapat dihitung sebesar (pendapatan sebesar 12.000.000) - (6.000.000 sebagai biaya produksi + 2.000.000 sebagai biaya Adwords) dan dibagi oleh (6.000.000 sebagai biaya produksi + 2.000.000 sebagai biaya Adwords) = 0.5 atau 50%.
Sumber
https://www.media.bizhare.id/post/2019/07/17/mengenal-roi-return-of-investment#:~:text=Manfaat%20analisis%20ROI%20(%20Return%20On,dengan%20perusahaan%20lain%20atau%20kompetitor.
