Digital Branding Strategy on Social Media & E-Commerce: Upaya Memenangkan Persaingan UMKM Go Digital
Menurut Ketua Komite Tetap bidang Ekspor Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Handito Joewono, branding UMKM 2021 harusnya tak lagi sekedar gaya-gayaan. Sebab, merek yang menarik cenderung diminati pasar domestik hingga ekspor.
Upaya branding dapat dimulai dari pemenuhan brand awareness, seperti menciptakan warna dan logo yang mudah diingat. Selanjutnya, produk UMKM perlu naik ke tahap brand knowledge dengan memperlihatkan lebih detail kegunaan produk dan target pembeli.
Barulah UMKM secara alami akan masuk ke tahap ketiga yakni brand preference, ketika produk tersebut telah menjadi prioritas konsumen hingga akhirnya berada di level admire.
Fenomena berpindahnya aktivitas konsumen ke moda digital menimbulkan peluang dan tantangan tersendiri bagi pelaku usaha. Saat semua orang menerjunkan bisnisnya ke dunia online, diperlukan strategi branding agar usaha tak sekedar “membuka toko” di dunia maya.
Menurut Kementerian Bidang Perekonomian, terdapat 301.115 UMKM go online saat pandemi. Membangun bisnis yang “tahan lama” harus menjadi prioritas melalui strategi, perencanaan, dan eksekusi yang tepat sasaran.
Branding dan promosi digital digadang-gadang menjadi rencana potensial yang dapat diterapkan untuk memperoleh perhatian dari dari publik dan pasar. Sayangnya, kedua hal ini tampak belum dimanfaatkan pelaku usaha secara maksimal. Perusahaan web-hosting, Niagahoster mencatat sebanyak 24.38% dari klien mereka yang merupakan pengusaha terpaksa menutup kanal digitalnya karena bisnisnya tidak berjalan lancar.
Rupanya, setelah ditelisik lebih lanjut, kegagalan ini berkaitan erat dengan persoalan pengembangan produk yang tidak matang, masalah dari sisi produksi dan perencanaan keuangan, hingga kurang memaksimalkan promosi di kanal digital.
Branding dan promosi digital yang terlupakan membuat inovasi terhambat. Saat pelaku usaha berjualan tanpa mempertimbangkan preferensi konsumen dan mendengarkan masukan mereka, bisnis tak akan mampu bertahan. Padahal, menurut Forbes, branding yang dibangun secara konsisten di semua platform mampu meningkatkan keuntungan hingga 23%.
Manfaat lain dari pemakaian e-commerce di kalangan UMKM adalah fleksibilitas melakukan pemasaran dengan jangkauan yang lebih luas tanpa terbatas oleh jarak dan waktu. Selain itu, komunikasi antara pengelola UMKM dan konsumen dapat dilakukan dengan internet sehingga lebih cepat dan murah. Data- data produksi, konsumen, dan keuntungan pun terekam secara otomatis sehingga perkembangan bisnis juga dapat dipantau dengan mudah.
Begitu juga dengan media sosial yang dapat dimanfaatkan. Saat ini tersedia berbagai tools di Instagram, Facebook, maupun WhatsApp yang dapat diakses secara gratis maupun premium dan menyesuaikan kebutuhan pebisnis.
Sayangnya, branding digital tak semudah kelihatannya. Bagi brand atau pelaku bisnis yang ingin menjangkau pelanggan di berbagai kanal penjualan, mengelola begitu banyak lapak marketplace bisa menjadi tantangan tersendiri. Sama halnya dengan media sosial yang berbeda karakteristiknya.
Sebetulnya seberapa penting branding UMKM di media sosial atau e-commerce? Bagaimana cara, tips, dan trik untuk memulainya?
Saksikan TECHMinar Digital Branding Strategy on Social Media & E-Commerce yang akan dihadiri oleh Utari Intan Rasjid (Digital Content Marketing Manager at Tencent), Wahidini Nur Aflah (Digital Content Creator), Rifani Budi Kristanto (General Manager Commercial Haistar Indonesia), dan Velli Ongeussti (Director of Sales & Marketing PT Imajiku Cipta Media).
Acara ini akan digelar tanggal 11 Maret 2021 pukul 13.30-15.30. Jangan lupa daftarkan diri Anda untuk memperoleh insight menarik mengenai branding digital dan e-certificate gratis!
Sumber
https://www.medcom.id/ekonomi/bisnis/ybDlpQPb-branding-produk-dongkrak-penjualan-umkm
http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/viewFile/2180/2578
https://www.sirclo.com/sirclo-dukung-umkm-dan-brand-lokal-melalui-program-mulaisekarang/