Bedanya CEO, Founder, dan Owner dalam Dunia Start Up

Posted By smartcomputerindo | 06 November 20 | Productivity

Akhir-akhir ini sedang ngetren drama korea Start Up yang membahas tentang perjuangan sekelompok anak muda dalam mendirikan perusahaan rintisan. Salah satu tokohnya, Dal Mi yang diperankan oleh Bae Suzy sempat mengalami konflik dengan founder start up lainnya terkait dengan posisi CEO dalam start up tersebut. Melansir buku Information Technology Business Start Up, inilah bedanya owner, CEO, dan founder start up!

CEO (Chief Executive Officer)

Ruthson Zimmerman/Unsplash

 

CEO ialah leader yang berperan sebagai direktur utama. Chief dapat diartikan sebagai kepala atau seseorang yang memimpin. Executive merujuk pada jajaran direksi. Definisi CEO adalah seseorang yang dipercaya untuk memimpin jajaran direksi suatu perusahaan. CEO diangkat oleh dewan komisaris dan umumnya punya siklus jabatan per waktu tertentu. Misalnya per lima tahun atau per sepuluh tahun, tergantung pada kebijakan perusahaan. 

 

Seorang CEO start up bisa berpindah bahkan pada perusahaan bertema sejenis. Kemampuan yang perlu dimiliki seorang CEO adalah kemampuan dasar, eksekusi, karisma, dan kemampuan strategis.

 

Dalam memimpin atau menjadi leader perusahaan, CEO akan dibantu seorang wakil direktur atau jajaran direksi di bawahnya, misalnya CMO (Chief Marketing Officer), CFO (Chief Finance Officer), COO (Chief Operation Officer), dan CTO (Chief Technology Officer). Tugas masing-masing tercermin dari nama setiap posisi.

Owner

Adeolu Eletu/Unsplash

 

Owner mengarah pada pemilik usaha yang sifatnya bisa individu atau kelompok. Seseorang atau kelompok yang berinvestasi pada sebuah perusahaan disebut sebagai owner. Investor pun dapat dikatakan sebagai owner jika pemilik utama usaha menjual sahamnya sehingga tak memiliki saham lagi, maka otomatis statusnya keluar sebagai owner atau pemilik usaha walaupun dia lah yang merintis dari awal.

 

Posisi owner start up tak ada dalam struktur organisasi. Owner start up di Indonesia umumnya memiliki punya dua fungsi sebagai pemilik sekaligus pengelola perusahaan. Itulah yang menyebabkan seseorang bisa disebut sebagai owner sekaligus CEO. Namun, umumnya owner perusahaan akan memilih seseorang menjadi CEO perusahaan. Inilah salah satu bentuk kewenangan owner.

 

Siapa orang yang mendapatkan status sebagai CEO dan kapan pemberian status dilakukan akan bergantung pada kebijakan owner. Maka dari itu status CEO sifatnya periodik, sedangkan owner ditentukan oleh kepemilikan saham dalam perusahaan tersebut.  

Founder


Austin Distel/Unsplash

 

Founder adalah istilah yang diperuntukkan bagi para pendiri atau pencetus ide usaha, bisa secara perorangan atau sekelompok. Umumnya, founder juga berperan sebagai owner maupun CEO. Namun, seandainya ia melepas saham kepemilikan, status founder tetap melekat pada namanya. Hal ini berbeda dengan status owner yang ditentukan oleh kepemilikan saham dalam start up.

 

Apakah sekarang Anda memiliki gambaran jelas tentang perbedaan ketiga istilah start up ini? Tertarik membuka start up Anda sendiri? Anda bisa menyicil infrastruktur IT dan perkakas yang diperlukan untuk kantor baru Anda di Smartcomputerindo.

 

Dengan lebih dari 10 kantor cabang di seluruh nusantara yang memberikan akses instalasi gratis, ditambah customer service akan melayani pertanyaan dan keluhan Anda dengan sigap, Anda akan memperoleh pelayanan purna jual yang memuaskan. 

 

Seluruh produk Smartcomputerindo dilengkapi garansi original dari prinsipel yang tersedia, mulai dari produk jaringan hingga IOT dan Smart City Solution. Smartcomputerindo telah dipercaya pemerintah dan beberapa lembaga serta kementrian dalam pengadaan barang dan jasa. Untuk informasi selengkapnya, Anda bisa mengunjungi laman Smartcomputerindo.

 

Sumber

https://books.google.co.id/books?id=10uHDwAAQBAJ&pg=PA165&dq=ceo+start+up+kemampuan&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiV7sS9k-3sAhWq4HMBHepmBsIQ6AEwAXoECAEQAg#v=onepage&q=ceo%20&f=false