Totebag Batik, Cara Kekinian Pakai Batik untuk Keseharian

Posted By smartcomputerindo | 28 December 20 | Merchant Highlight

Totebag atau tas cangklong menjadi salah satu item fashion kekinian yang jadi favorit generasi muda. Sebab, jenis tas ini mudah dipadukan dengan berbagai model pakaian, ringan, dan mudah dibawa ke mana-mana. Inovasi totebag kain pun semakin berkembang dari tahun ke tahun dalam rangka memenuhi selera pelanggan.

Sejarah Totebag dalam Dunia Fashion

US National Archives

 

Istilah totebag diperkenalkan sebagai portfolio yang sangat penting bagi kebanyakan desainer. Menurut etimologi atau bahasa, kata tote diartikan sebagai “untuk membawa”.

 

Tas ini pertama kali dimunculkan oleh perusahaan Amerika Serikat bernama LL Bean di tahun 1940. Digunakan untuk membawa es batu hingga gelondong kayu, totebag pertama berbahan kanvas yang sering disebut ice bag ini dirancang untuk menampung muatan secara kokoh.

Tahun 1960, beberapa kreator mendesain variasi totebag untuk menggaungkan kesadaran soal isu sosial dan politik dan cultural movement lainnya. Salah satunya designer Bonnie Cashin yang menciptakan tote bag kain berukuran besar dengan desain yang tegas dan indah.

Dua puluh tahun berikutnya, New York bookshop The Strand memperkenalkan desain totebag yang lebih halus dan lebih mirip dengan versi totebag yang kita kenal saat ini. Totebag ini dibuat untuk membawa barang-barang dan dibuat dari bahan cotton canvas. Tas cangklong ini resmi menjadi IT fashion item yang diperbincangkan dan dipakai oleh banyak orang di tahun 1980.

Meski memiliki fungsi praktis, produk totebag pada masa itu dapat dihias dengan bordir, aksesoris, atau perhiasan untuk menunjukkan status sosial dan kekayaan seseorang. Kini, tote bag dikenal sebagai aksesori yang menggabungkan segi “kecantikan” dan “kegunaan.” 

 

Beberapa orang memakainya untuk berbelanja sebagai pernyataan ramah lingkungan dalam melawan plastik. Sebagian orang lainnya memakai totebag sebagai item fashion yang mendukung kenyamanan sekaligus estetika.

 

Wikimedia Commons

 

Tote bag kekinian dirancang untuk melengkapi beragam gaya, mulai dari kasual, glamor, hingga edgy. Tersedia beragam warna dan ukuran yang bisa disesuaikan dengan preferensi Anda. Tas satu ini juga dikenal karena ketahanannya, sehingga produk ini sering dipakai dalam berbagai kegiatan yang melibatkan banyak barang. 

 

Contohnya, membawa dokumen kerja dan perangkat elektronik saat bekerja atau berangkat kuliah, membawa belanjaan dari supermarket, hingga menyimpan pakaian gym.

Inovasi Batik pada Totebag

Sejarah totebag sebagai salah satu unsur fashion yang lekat dengan gerakan sosial, politik, dan kebudayaan tampaknya dijadikan inspirasi oleh masyarakat Indonesia.

 

Beberapa orang memandang totebag sebagai salah satu cara sederhana yang mudah diterapkan untuk merawat kebudayaan. Bahkan bagi generasi muda sekalipun. Strateginya adalah menggabungkan item fashion kekinian tersebut dengan warisan nusantara seperti batik.

 

Tengok saja beberapa proyek seperti Battote atau totebag bermotif ikon kota Kudus. BATTOTE atau Batik Tote Bag adalah sebuah tote bag atau tas gendong samping yang sedang ‘booming’ di kalangan remaja saat ini yang terbuat dari kain perca batik. Sedangkan, tote bag batik asal Kudus tercipta setelah melihat sisa kain perca batik yang biasanya hanya dibuang dan dibakar. 

 

Keberadaan totebag batik dapat mendukung Anda tampil gaya sekaligus menunjukkan dukungan terhadap budaya lokal dan nasional. Apalagi, totebag sangat cocok untuk digunakan dalam segala kesempatan dan berbagai kegiatan sehari-hari. 

 

Anda tertarik memiliki totebag batik buatan anak bangsa sekarang? Yuk tunjukkan kecintaan terhadap produk Indonesia dengan membelinya di sini!

 

Sumber

https://www.retweed.com/2019/10/a-short-history-of-the-tote-bag/#:~:text=The%20etymology%20of%20the%20word,back%20to%20the%2017th%20century.&text=The%20tote%20bag%20that%20we,bag%E2%80%9D%20was%20made%20to%20last.

https://totebagfactory.com/blogs/news/history-of-the-tote-bag

http://eprints.umk.ac.id/11533/5/Modul%20HAKI%20BRIAN%20PRIYANGGA_UNIVERSITAS%20MURIA%20KUDUS_PKM-K-1.pdf

https://core.ac.uk/download/pdf/43026246.pdf