Telur Asin, Warisan Tak Benda yang Punya Segudang Fakta Unik

Posted By smartcomputerindo | 20 November 20 | Merchant Highlight

Telur asin baru saja ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTb) pada sidang Kemdikbud, 6-9 Oktober 2020. Namun, sudahkah Anda memahami fakta unik dan nilai-nilai sejarah dari makanan ini?

Cara Membuat Telur Asin

Pixabay.com

 

Telur asin adalah makanan yang sering ditemui di pasar tradisional maupun di supermarket. Orang Indonesia sangat menggemarinya karena telur ini punya rasa yang khas dan gurih. Telur asin biasa dijadikan pelengkap makan nasi maupun camilan saat bepergian. Bahkan, beberapa orang mempercayai makanan ini adalah penawar diare dan sakit perut.

 

Telur asin berasal dari telur bebek atau telur itik. Kedua telur ini punya pori-ori kulitnya lebih besar dari telur ayam maupun burung payah, sehingga larutan garam bisa lebih cepat meresap dalam telur ini.

 

Bahan membuat telur asin pun sebetulnya tergolong sederhana. Anda hanya perlu menyiapkan ampelas halus untuk membersihkan telur lalu mencucinya hingga bersih. Kemudian, telur dibungkus dengan campuran bata merah dan larutan garam selama 10-15 hari. 

 

Setelah itu, telur dikukus sampai matang di oven selama 15 menit supaya umur simpannya lebih lama. Telur yang disimpan selama 15 hari akan lebih asin dibandingkan telur yang disimpan selama 10 hari.

 

Telur asin yang baik adalah yang aroma serta rasanya enak, kuning telurnya padat dan legit serta dikelilingi oleh minyak.

Telur Asin Tadinya Digunakan untuk Persembahyangan

Pixabay.com

 

Mengutip suara.com, telur asin awalnya adalah bagian dari persembahyangan yang diperuntukkan bagi Dewa Bumi. 

 

Lantas bagaimana telur asin akhirnya dikomersialisasi? Menurut laman pegi-pegi.com dan Titipku, tren penjualan elur asin berkembang pada tahun 1950-an di Indonesia sejak pasangan suami istri keturunan Tionghoa-Brebes bernama In Tjiau Sedang dan Tan Polan Nio membuka usaha telur asin pertama di Brebes. Sebelumnya, resto-resto di China memang sudah lebih dulu menjajakan makanan ini.

 

Resep telur asin menyebar ke masyarakat luas dari pekerja di tempat In Tjiau Sedang dan Tan Polan Nio. Akhirnya, makanan eksklusif yang tadinya diproduksi secara terbatas dan menjadi hidangan istimewa ini mulai memasyarakat.

 

Mengutip situs Guide Michelin dari blog Titipku, penyebutan awal “telur asin” terdapat pada Qimin Yaoushu, sebuah teks pertanian Tiongkok kuno abad kelima Masehi. Teks tersebut menganjurkan proses perendaman telur selama sebulan. 

Telur Asin adalah Ikon Kota Brebes

Wikimedia Commons

 

Seperti sejarah awalnya, Brebes adalah wilayah persebaran pertama telur asin di Indonesia. Beberapa generasi pengusaha telur asin perintis di Kabupaten Brebes adalah Tjoa dan Lina Pandi. Beberapa mantan pekerja telur asin di keluarga Tionghoa pun membentuk usaha sendiri.

 

Daerah ini memang dikenal sebagai penghasil utama telur asin hingga kini. Data Dinas peternakan Kabupaten Brebes tahun 2017 menunjukkan terdapat 1.778 peternak itik di wilayah tersebut.

 

Ciri telur asin Brebes bisa dirasakan dari cara pembuatan telur asin yang daerah itu lakukan. Mereka memiliki komposisi pengolahan tingkat keasinan tertentu yang membuat telur asin punya rasa masir yang khas. Masir adalah tingkat kegurihan yang pas, mengeluarkan minyak, dan berwarna oranye pekat. Ketahanan telur asin Brebes bisa mencapai 7 hari.

Telur Asin, Warisan Budaya yang Kaya Nilai

 

Wikie

Wikimedia Common

 

Telur asin memiliki banyak nilai sejarah dan budaya yang menarik untuk dipelajari. Makanan ini memiliki nilai akulturasi yang tercermin dari penerimaan telur asin di tatanan sosial. Telur asin akhirnya bisa diterima semua pihak meski awalnya berasal dari kultur peranakan Tionghoa.

 

Nilai sebutir telur asin lainnya adalah toleransi yang tampak dari pembuatan makanan ini yang merupakan kerja kolegial. Artinya, pekerjaan yang dilakukan bahu membahu antara banyak pihak. Mulai dari pemilihan telur itik yang berkualitas, pembuatan bahan untuk pengasinan hingga proses pengasinannya sendiri.

 

Menarik ya mempelajari sejarah dan fakta telur asin? Tiba-tiba, Anda jadi ingin merasakan nikmatnya telur asin dengan warna kuning oranye yang legit dan lumer? Atau membuat kreasi masakan kekinian seperti ayam salted egg dengan bahan tersebut? 

 

Anda bisa mencicipi Telur Asin Mbah Warso. UMKM ini menjual telur asin yang fresh, masir, berminyak, namun tidak amis dan telah terjamin kehalalannya. Telur asin Mbah Warso bersifat organik dan memiliki kematangan sempurna.

 

Website Mbah Warso

 

Mbah Warso memahami bahwa level keasinan setiap orang sangat relatif. Demi menjaga kepuasan konsumen, produk telur asin Mbah Warso pun disesuaikan dengan tingkat asin yang dapat dipilih sesuai selera mulai dari rendah, sedang, kuat, hingga extra.

 

Beli telur asin Mbah Warso di sini!

 

Sumber

https://www.suara.com/lifestyle/2020/10/15/070918/jadi-warisan-budaya-takbenda-indonesia-ini-5-fakta-menarik-telur-asin?page=all

https://blog.titipku.com/6-fakta-telur-asin-nomor-5-kekinian-banget/

https://books.google.co.id/books?id=J3CqCgAAQBAJ&pg=PA5&dq=telur+asin&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwil4pOnmpDtAhXGlEsFHbpHA2gQ6AEwAnoECAYQAg#v=onepage&q=telur%20asin&f=false

https://books.google.co.id/books?id=92AaAwAAQBAJ&pg=PA6&dq=telur+asin&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwil4pOnmpDtAhXGlEsFHbpHA2gQ6AEwBHoECAUQAg#v=onepage&q=telur%20asin&f=false