Build Your Own Start Up Company/What You Need to Know About Start Up, Mengapa Harus Start Up?
Sifat start up yang masih dalam fase pengembangan menciptakan banyak peluang serta tantangan. Karakteristik adaptif adalah kunci untuk mendirikan start up sekaligus bertahan lama dalam ekosistemnya. Inilah sekelumit kesimpulan dari TECHMinar Kreen Indonesia bertajuk Build Your Own Start Up Company/What You Need to Know About Start Up.
Sebenarnya, apa itu perusahaan start up? Pada dasarnya, start up adalah perusahaan yang melibatkan teknologi untuk menyelesaikan suatu permasalahan di sekitar mereka.
Mia Aisyah Putri, Consultant Lead ImpactFind menjelaskan perbedaan start up biasa dengan UMKM. Berdasarkan penjelasannya, produk, layanan, dan jasa yang ditawarkan start up cenderung berbasis digital dan menggunakan teknologi seperti web atau aplikasi dalam aktivitas operasionalnya. Perusahaan ini juga umumnya memiliki pertumbuhan yang cepat dan kebanyakan didanai oleh investor.
Sementara, UMKM umumnya berjualan dengan toko fisik atau online dengan produk berupa barang dan pendanaannya diperoleh dari uang pribadi atau pinjaman bank.
Menurut Mia, mengingat sifat start up yang sementara dan terus berkembang, jika ingin bergabung dengan start up sebaiknya kita memiliki sifat fleksibel, adaptif, dan menyukai tantangan. Sebab, lingkungan start up sangat dinamis namun juga dapat memberikan akses ilmu yang sangat luas.
Lantas bagaimana jika kita ingin mendirikan start up sendiri? Elaeis Pratiwi, seorang Mompreneur & Owner Alwafa Hijab memaparkan soal hal ini berdasarkan pengalamannya sendiri.
Menurutnya, setelah menemukan ide kreatif untuk menyelesaikan masalah yang ada di sekitar, fokuslah untuk menemukan solusi produknya. Setelah itu, lakukan validasi dengan menguji coba produk atau layanan secara langsung dan perhatikan reaksi, tanggapan, feedback dari market Anda. Setelah merasa yakin, persiapkan launching product sebaik-baiknya.
Elaeis meyakini pentingnya USP (Unique Selling Point) sebagai branding dan mencari partner bisnis yang tepat. USP adalah keunikan dari produk atau usaha Anda yang dapat dijadikan ciri khas dan nilai lebih untuk memenangkan persaingan harga di antara produk serupa.
Partner bisnis yang tepat akan menjadi seseorang yang menemani Anda merasakan suka duka dan rintangan selama menjalankan usaha. Hal serupa diamini Mia dan Reza Zaki (Ketua Rumah Imperium dan Koordinator Rumah Membangun). Pemilihan sumber daya manusia dalam start up baik berupa tim atau partner sebaiknya mempertimbangkan kesamaan visi misi, kesesuaian dengan kultur perusahaan atau owner, dan skill yang bisa dikolaborasikan.
Reza Zaki menyorot bagaimana pandemi memiliki dampak yang mendalam pada start up Indonesia yang skalanya besar sekalipun. Ia menyarankan start up untuk mengadopsi mindset kewirausahaan sosial, yakni keinginan memberikan impact ketimbang sekedar mengikuti tren musiman.
Penggunaan influencer dan brand ambassador juga dinilai sangat penting oleh ketiga panelis untuk mengelola marketing dan publisitas sebuah start up. Sementara, dari segi pendanaan, ada jalur-jalur seperti angel investor, program inkubasi, dan reseller yang bisa dilirik oleh calon pendiri start up sebagai modal awal.
Keberadaan start up di Indonesia adalah suatu keniscayaan yang tak bisa ditolak dengan adanya era 4.0. Apalagi, saat ini wirusaha dalam negeri jumlahnya masih 3.1 persen saja, sehingga bibit-bibit baru startup Indonesia diharapkan juga dapat terus bermunculan dalam rangka menciptakan lebih banyak lapangan kerja.