Strategi Memperkuat Leadership Skill bagi Manajer Baru

Posted By smartcomputerindo | 14 January 21 | Productivity

Manajerial bukanlah hal yang mudah. Meski seluruh sumber daya telah tersedia, mengemban peran sebagai manajer perusahaan untuk pertama kalinya dapat menjadi “beban.” Anda harus mengelola kondisi dan kesuksesan team sekaligus menjadi pihak utama yang akan dihubungi ketika terjadi hal tak menyenangkan. Para manajer baru, inilah beberapa tips membangun leadership skills dari  BusinessDaily, Northeastern University, dan Live&Learn Consultancy.

Memahami Karakteristik Ideal Leader

Christina @wochintechchat/Unsplash

 

Manajer membawahi banyak posisi dan menjadi tumpuan mereka untuk menyalurkan aspirasi. Sebagai seorang pemimpin, sudah sepatutnya Anda belajar memahami karakteristik ideal yang diharapkan dari seorang leader.

 

Salah satu leadership skills yang sangat diperlukan manajer adalah kemampuan kolaborasi. Manajer perlu menciptakan lingkungan di mana semua orang merasa didengarkan dan dihargai. Membangun team dengan kerja sama yang baik akan menumbuhkan budaya perusahaan yang lebih suportif. Salah satu cara yang dapat Anda praktikkan adalah mencontohkan passion dan sikap positif dalam bekerja.

 

Kemampuan leadership selanjutnya adalah perspektif growth-oriented. Anda perlu menjadi manajer yang fokus pada perkembangan para karyawan, baik secara individual maupun kolektif. Pahami karakter karyawan sampai ke level personal sehingga Anda juga dapat berkontribusi dalam menyalurkan minat dan bakat mereka. Pertimbangkan setiap halangan yang mereka hadapi sehingga para karyawan dapat menunjukkan performa terbaik. 

 

Komunikasi adalah kunci dari setiap bisnis, maka jadilah komunikator yang baik. Sebagai manajer baru, Anda harus menetapkan ekspektasi yang spesifik dan jelas bagi setiap karyawan. Selain itu, tunjukkan transparansi tentang topik-topik tertentu dan siapkan guidelines dalam menerima feedback. Setiap orang harus diberikan kesempatan dalam menyampaikan isu, keluhan, opini, dan ide mereka.

 

Terakhir, seorang manajer yang sukses memiliki mindset impact-driven. Sebab, semua karyawan dan staff tentu ingin merasa berharga. Bila mereka tak merasa pekerjaan mereka menunjukkan progress, motivasi kerja dapat berkurang di tengah jalan. Pahami karyawan Anda, berikan assignment sebagai proses belajar, dan dukung mereka dalam perjalanan kariernya.

 

Belajar Mendelegasikan Tugas

Airfocus/Unsplash

 

Meski Anda berperan sebagai komunikator yang baik dan siap mensupport, ingatlah bahwa Anda tetaplah seorang pemimpin. Anda bukan lagi “doers” yang mencentang aktivitas dari to-do-list. Kini Anda adalah leader sekaligus coach yang memiliki kebutuhan untuk membantu kesuksesan tim. Maka, sudah saatnya untuk mendelegasikan tugas atau melimpahkan tanggung jawab. 

 

Sangat mudah untuk terjebak pada kebiasaan “I’ll just do it myself”, terutama jika berhadapan dengan pekerjaan yang tadinya menjadi tugas harian kita. Namun, sebagai manajer baru, inilah saatnya untuk menghentikan mindset tersebut. Semakin banyak waktu yang Anda habiskan di depan untuk mengajarkan hal-hal tertentu pada bawahan, semakin sedikit waktu yang Anda buang ketika problem yang sama muncul di masa depan. 

 

Mendelegasikan tugas membuktikan bahwa Anda mempercayai karyawan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Ini akan berdampak positif terhadap semangat dan produktivitas mereka. Penelitian Gallup menunjukkan bahwa manajer terutama bertanggung jawab atas tingkat keterlibatan karyawan mereka. Anda perlu memberi karyawan peluang pengembangan profesional dan kesempatan untuk mempelajari keterampilan baru. Ingatlah bahwa kegagalan tim Anda juga dapat diartikan sebagai kegagalan Anda. 

 

Adaptasi dengan Perubahan Hubungan Personal & Bersikap Profesional

Airfocus/Unsplash

 

Anda mungkin mendapat posisi sebagai manajer baru lewat promosi. Artinya, kedudukan dan peran Anda di kantor berubah secara alami. Beberapa orang yang dulu sering Anda gosipkan kini adalah kolega Anda, sementara beberapa kolega yang menjadi teman bergosip mungkin sekarang berada di bawah Anda. 

 

Jangan terbawa urusan dan hubungan personal dalam mengambil keputusan di kantor. Temukan balance dan batasan antara hubungan pertemanan dan peran Anda sebagai manajer baru. Pahami bahwa beberapa informasi perusahaan bersifat rahasia, seberapa dekat pun hubungan Anda dengan kolega.

 

Bila terjadi konflik di tempat kerja, ada kalanya konfrontasi menjadi “obat” dalam situasi sulit. Meski terasa tak nyaman, Anda perlu berkomunikasi dengan bawahan dan pihak-pihak yang terlibat. Jangan biarkan situasi ini berlarut-larut dengan bersikap pura-pura tak sadar. Praktikkan empati dan jadilah pendengar yang baik. 

Beberapa Perilaku Manajerial yang Sebaiknya Dihindari

Thirdman/Pexels

Berdasarkan wawancara Business Daily dengan beberapa senior manager, inilah beberapa sikap yang sebaiknya dihindari seorang manajer baru. 

Di antaranya: hanya menyediakan feedback saat review atau muncul masalah; micromanaging; gagal mendorong pertanyaan, feedback, atau perhatian dari bawahannyal bersikap close minded dan anti-kritik; menghindari percakapan yang sulit walaupun sebetulnya diperlukan; serta menciptakan goals yang kurang jelas (ekspektasi terlalu tinggi atau terlalu rendah).

Mencari Sumber Belajar Sebanyak-Banyaknya

Christina Morillo/Pexels

 

Mengemban sebuah jabatan untuk pertama kali berarti kita harus siap mempelajari banyak hal. Termasuk bagi manajer baru.

 

Penelitian Grovo menunjukkan bahwa sebanyak 87% manajer berharap mereka diberikan kesempatan untuk belajar dan berproses sebelum menerima jabatan tersebut. Hal ini karena mereka sesungguhnya merasa kurang persiapan dalam menjalankan posisi mereka saat ini.

 

Manajer dapat dilatih melalui internal training, microlearning, maupun keberadaan mentor serta L&D partner. Microlearning cukup populer bagi usaha kecil karena manajer dapat belajar dasar-dasar manajerial dalam waktu singkat. Mentor dan learning and development partner dapat menjadi acuan manajer baru dalam mempelajari skill interpersonal, time-management, strategic planning, sekaligus dukungan emosional agar mereka lebih percaya diri.

 

Jangan Menyerah dalam Melakoni Pekerjaan

Andrea Piacquadio/Pexels

 

Semua orang mengalami “masa-masa memulai” dengan segala kesulitannya. Jangan biarkan kesalahan dan isu membuat Anda menyerah sebagai manajer baru. Sebagai individu yang memegang suatu posisi untuk pertama kali, Anda tidak diharapkan untuk mengetahui segala sesuatu sekaligus. 

 

Bertanyalah bila Anda merasa kesulitan, akui kesalahan Anda, dan terbukalah dalam menerima feedback atau masukan. Tanamkan mindset untuk beradaptasi dengan perubahan, termasuk dalam hal teknologi. Ingatlah bahwa Anda dipromosikan karena suatu alasan.

 

Sumber

https://www.businessnewsdaily.com/6456-new-manager-tips.html

https://www.northeastern.edu/graduate/blog/new-manager-tips/

https://www.liveandlearnconsultancy.co.uk/leadership-tips-new-managers/